JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Relawan Alumni Institut Sepuluh November (ITS), ingin merajut kembali perbedaan pilihan Alumni ITS. Alumni ITS juga menyampaikan pesan bahwa banyak juga alumni yang pro Jokowi. Oleh karena itu alumni ITS ingin memberikan usulan berupa kontribusi alumni ITS untuk mendukung program Jokowi. Tiga point tersebut mencuat dalam acara Tasyakuran Pilpres 2019 untuk Calon Presiden (capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin, yang berlangsung di Century Hotel Jakarta, pada Sabtu (4/5/2019).
“Kita menggelar acara ini juga sebagai syukuran karena kita telah menyelenggarakan Pilpres dengan aman. Karena pilpres telah selesai maka kita terus merajut kebhinekaan. Sementara ini banyak hoaks yang beredar. Kita sebagai alumni tidak sepakat dengan adanya hoaks. Kita tetap berkawan. Alumni ITS tidak sepakat dengan hoaks karena kita ingin merajut kebangsaan.
Pada syukuran ini, alumni ITS juga memiliki kepedulian, dalam bentuk memberikan donasi bagi petugas KPPS yang meninggal saat pilpres kemarin, “ujar Joseph Setiawan, Tokoh Alumni ITS, di sela sela acara syukuran pilpres, di Century Hotel, Jakarta, Sabtu (4/5/2019).
Menyinggung soal perayaan kemenangan Pilpres 2019, dihadapan ratusan alumni Alumni ITS, Joseph mengatakan, bahwa, bagaimanapun proses perhitungan masih berjalan, kita tetap menghormati proses penghitungan suara yang sedang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Acara Tasyakuran kesuksesan, yang dihadiri oleh ratusan alumni itu, selain diisi dengan doa, program peduli berupa pemberian santunan bagi petugas KPPS yang meninggal dunia juga ditutup dengan talk show teknologi dana inovasi.
Dalam sesi talkshow, tokoh Alumni ITS lainnya, Irnanda Laksanawan, mengatakan bahwa, saatnya alumni ITS memberikan sesuatu, seperti blue paper bagi Jokowi-Amin. Karena hingga saat ini, begitu banyak kendala inovasi yang dihadapi negeri ini.
Ia berharap, Alumni ITS harus memiliki sebuah usulan kepada pemerintah seputar inovasi. “Setidaknya, saat ini RUU inovasi yang yang usulkan bisa segera terealisasi,” ujarnya di hadapan alumni Alumni ITS.
“Alumni ITS, perlu membuat blue paper, ITS mempunyai keberpihakan yang besar pada pengembangan teknologi dan inovasi. Mudah-mudahan dari syukuran ini bisa menghasilkan sesuatu usulan dari Alumni ITS untuk pak Jokowi. Pak Jokowi ga suka teoritis tapi yang kongkrit,”ujarnya.
Irnanda Laksanawan mengatakan, tren ekonomi yang memperluas ruang lingkup analisis ekonomi dengan mengkonstruksikan model-model yang menjelaskan bagaimana ekonomi pasar berinteraksi dengan lingkungan dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang menghasilkan inovasi, tengah gencar dilakukan di Indonesia dan menjadi sesuatu yang menarik untuk didiskusikan karena prediksi-prediksi kedepan dalam membuat sebuah inovasi akan menjadi sebuah kunci untuk pembangunan ekonomi kedepan.
“Kita alumni ITS perlu mendorong agar dalam amandemen Undang-Undang nomor 18 tahun 2002 melalui RUU tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SISNAS IPTEK), Inovasi dapat dimasukkan dan dapat diperbesar perannya sehingga nanti Dewan Riset Nasional dapat diperluas menjadi Dewan Riset dan Inovasi Nasional, “papar Irnanda.
Pewarta: Putri