banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Pasca Konflik Latu-Hualoy, 711 Rakstama QRT Gelar Kesehatan Keliling

711 Raksatama QRT (Quick Respons Team) untuk menggelar kegiatan bakti sosial dan pelayanan kesehatan keliling di Negeri Latu dan Negeri Hualoy.

MALUKU, BeritaBhayangkara.com – Satgas Yonif 711/Rks menerjunkan 711 Raksatama QRT (Quick Respons Team) untuk menggelar kegiatan bakti sosial dan pelayanan kesehatan keliling di Negeri Latu dan Negeri Hualoy.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamrahwan Yonif 711/Rks, Letkol Inf Fanny Pantouw, M.Tr.,Han.,M.I.Pol., di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Senin (11/3/2019).

Untuk diketahui, Negeri Latu dan Negeri Hualoy adalah negeri adat, terletak di Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dan Negeri Latu sebagai sentral pemerintah yang beberapa hari lalu mengalami konflik .

Diungkapkan Dansatgas, pasca konflik antara Desa Latu dengan Desa Hualoy, membuat warga kedua desa kesulitan memperoleh pelayanan kesehatan, pasalnya Puksesmas hanya ada satu yaitu berada di Desa Tumalehu (tengah-tengah antara Desa Latu dan Desa Hualoy).

“Karena dampak dari konflik kedua desa tersebut, Puskesmas itu tutup, sehingga membuat warga begitu kesulitan mendapat pelayanan kesehatan,”ujarnya.

Pasca konflik, lanjut Dansatgas, Puskesmas pun masih tutup, sedangkan masyarakat butuh pelayanan kesehatan, sehingga kami (Satgas) melaksanakan pengobatan keliling di kedua negeri tersebut.

“Kita juga menyiagakan Raksatama Quick Respons Team yang dipimpin oleh Letda Ckm. dr. Aditya Kusuma (Dokter Satgas) untuk setiap saat digerakkan membantu warga,”ucapnya.

“Kali ini sengaja kita hadirkan (Raksatama QRT) untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Negeri Latu dan Negeri Hualoy, yang saat ini keadaan berangsur semakin membaik,”ujar Fanny.

Terhadap pelaksnaan pelayanan kesehatan yang dilakukan anggotanya, Fanny mengaku sangat senang dan bersyukur, karena apa yang dilakukannya tersebut mendapatkan respon positif dari warga dua negeri tersebut.

“Tercatat Negeri Latu, sekitar 147 orang yang berobat dan di Negeri Hualoy ada sekitar 97 orang. Ini menunjukan bahwa di sana warga sudah bisa berkomunikasi dengan anggota TNI,”tegasnya.

“Kita akan terus pantau dan melalui kegiatan bersama, kita coba tahap demi tahap menghilangkan trauma konflik diantara warga. Kasihan anak cucu kita. Mari kita jaga persaudaraan, karena damai itu begitu indah,”pungkasnya.

Sementara itu Dokter Satgas, Letda Ckm Aditya Kusuma mengatakan, pasca konflik pelayanan kesehatan masih terganggu, karena Puskesmas Tumalehu yang terdekat dengan desa tersebut masih tutup.

“Kita kasihan melihat warga, mau berobat tapi pelayanan kesehatan belum ada, sehingga Satgas berinisiatif menggelar kesehatan keliling,”sambungnya.

Aditya menambahkan, selama Puskesmas belum buka, Satgas akan terus berkeliling ke kedua desa untuk memberikan pelayanan kesehatan.

“Kita tidak ingin ada warga yang membutuhkan pertolongan, tidak terlayani. Jangan ragu untuk meminta pertolongan, Satgas selalu siaga 1 x 24 untuk membantu masyarakat,”tuturnya.

Adapun Sekdes Negeri Latu, Udin Pati (46) mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengucapkan terima kasih kepada Satgas 711/Rks atas pengobatan keliling ini.

“Kami berharap kegiatan pelayanan kesehatan gratis ini bisa digelar setiap bulannya,”urainya.

“Kami juga ingin Satgas Yonif 711/Rks selalu ada bersama kami, kehadiran Satgas Yonif 711 di tengah tiga negeri ini bisa kembali menjadi kondusif,”pintanya.

Sedangkan warga Negeri Hualoy, Ijan Hehanusa (42) mengucapkan terima kasih kepada Satgas 711/Rks, karena pengobatan gratis itu dapat membantu mereka yang memiliki riwayat sakit.

“Kegiatan ini sangat membantu, apalagi dengan kondisi konflik semacam ini, Puskesmas menjadi tutup, kita mau keluar saja takut. Alhamdulillah ada kegiatan pelayanan kesehatan gratis dari TNI,”imbuhnya.

Dirinya pun berjanji akan mengajak warganya untuk menyudahi konflik ini, karena kehadiran TNI akan membuat suasana menjadi tenang dan aman.

Pewarta ; Putri