JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Setelah menanti selama lima tahun, Tim Sepakbola Persatuan Sepakbola Angkatan Darat (PSAD) keluar sebagai juara pada kejuaraan Piala Panglima TNI 2019.
Ungkapan penuh bangga tersebut disampaikan Kolonel Inf Yusuf Sampetoding selaku Manager Tim PSAD, sesaat setelah drama adu penalti yang berlangsung di Lapangan Sepakbola Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (2/9/2019).
Menurut Yusuf Sampetoding yang kesehariannya menjabat sebagai Kajasmil Kostrad, bahwa pertandingan final yang dimenangkan tim PSAD itu berlangsung sangat ketat, hingga dalam waktu normal skor bertahan 0-0.
“Pagi ini, (Senin, 2/9/2019), PSAD berhadapan dengan PSAL (PS TNI Angkatan Laut) merupakan ulangan final dalam kejuaraan yang sama pada tahun lalu,”ujar Yusuf.
Dalam pertandingan yang berlangsung dengan ketat itu, lanjut Yusuf, Tim TNI AD berhasil mengakhiri pertandingan melalui drama adu penalti dengan skor 4-2.
“Secara kultur, sepakbola merupakan pertandingan yang bergengsi, demikian juga bagi kami, di lingkungan TNI,” tegas Yusuf.
“Kemenangan yang diperoleh melalui pertandingan yang ketat dan menegangkan menjadi kebanggaan tersendiri, karena setelah lima tahun, akhirnya Piala Panglima TNI bisa direbut TNI AD,” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Pelatih Kepala PSAD, Kapten CPM Febriadie Bobihoe, timnya merasa bangga dapat mempersembahkan gelar juara pada cabang sepakbola, yang merupakan salah satu cabang olahraga favorit pada setiap perhelatan Piala Panglima TNI.
“Setelah beberapa kali masuk final dalam event ini, akhirnya kita bisa menjadi juara setelah mengalahkan Tim PS TNI AL melalui adu penalti,” ujar Febriadie.
Pada pertandingan final babak pertama dan kedua berlangsung seru, kedua tim tampil saling menekan dan menyerang sejak awal.
“Kedua kesebelasan memiliki kemampuan menyerang dan bertahan sama baik, sehingga sampai peluit babak kedua usai, skor tetap bertahan kaca mata,” tambah Febriadie.
“Berbagai peluang sebenarnya banyak, tapi tadi penampilan keduanya luar biasa, hingga hasil pertandingan ditentukan dengan adu penalti,” tambahnya.
Dalam adu penalti, menurut Febriadie, berlangsung sangat menegangkan dan memberikan tekanan psikologi baik kepada pemain maupun official.
“Dari lima algojo, tendangan dua orang pemain PSAL berhasil digagalkan oleh penjaga gawang kita (PSAD), Serda Syahrul Trisna. Kemenangan TNI AD ditentukan setelah Serda Feri Sistanto, Pratu Miftah, Serda Husnuzhon, dan Pratu Frets Butuan berhasil menjebol gawang TNI AL,” terang Febriadie.
Masih di tempat yang sama, Letkol Chb Jun Hisatur Mastra (Wakil Manajer PSAD) yang telah mendampingi Tim PSAD sejak tiga tahun lalu ini, sambil dibopong para pemain tidak bisa menutupi rasa bangga atas prestasi yang diraih timnya.
“Upaya kerja keras bersama dan ditambah kepercayaan pimpinan TNI AD, tidak disia-siakan para pemain. Tanpa lelah, berlari dari menit awal, hingga dengan kepercayaan diri yang tinggi berhasil mengeksekusi penalti dengan sempurna,” ujarnya.
Lebih lanjut, selain permainan apik dan kepercayaan diri pemain, menurut lulusan Akmil tahun 1996 yang akrab dipanggil Jun ini adalah kekompakan dan kebersamaan.
“Sekitar satu tahun kita latih, tidak hanya teknik maupun taktik serta strategi, kita juga perkuat mental dan sikap mereka sebagai pemain profesional. Alhamdulillah, saat ini semuanya bisa ditunjukkan dan menang,” pungkasnya.
Pewarta: Putri