Persikabo: Home Perdana dan Kerja Keras Mayor Djoko

Ketua Panitia Pelaksana Persikabo Mayor Arh. Djoko Purwoko nampak bekerja sangat keras sebelum dan selama laga berlangsung
banner 120x600

JAKARTA, BeritaBhayangkara – Persikabo 1973 menghadapi tantangan berat pada pekan kedua Liga 1 2023/2024. Laga home perdana dilakoni di Stadion Pakansari, Cibinong, pada Minggu, 9 Juli 2023. Tak tanggung-tanggung, lawannya tim bernama besar, Macan Kemayoran Persija Jakarta.

Dua tim memiliki bekal kurang menguntungkan dari game week pertama. Pada laga away mengawali kampanye liga musim ini, Persikabo kalah 1-2 dari RANS FC di Sleman. Sempat unggul dulu melalui gol gelandang Serbia Nikola Kovacevic, tim berjuluk ‘Laskar Pajajaran’ pulang dengan tangan hampa karena kena hukuman dua penalti yang dikonversi jadi dua gol legiun Jepang RANS Mitsuru Maruoka.


Sementara itu Persija, yang formasi pemain asingnya belum komplet, mengawali laga perdana dengan juga gagal memetik kemenangan. Ditahan imbang 1-1 oleh juara bertahan PSM Makassar di stadion kebanggaan Gelora Bung Karno.

Maka, laga kedua dari masing-masing tim menjadi pertaruhan besar untuk mendongkrak motivasi pekan-pekan berikutnya. Khusus Persikabo, ini juga test case pertama jadi tuan rumah musim ini. Suasana baru di musim baru. Sebelum nanti mengungsi sementara ke Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, karena Pakansari menjadi salah satu stadion yang direkomendasikan untuk direnovasi.

Dua babak berlangsung seru. Babak pertama tim tuan rumah dominan. Sementara babak kedua, giliran Persija mendominasi. Lima belas menit sebelum laga usai, sundulan pemain pengganti Aji Kusuma membentur tiang gawang Syahrul Trisna. Akhirnya, wasit Erfan Efendi dari Surabaya pun meniup peluit panjang tanpa gol tercipta.

Selain seru di lapangan, juga seru di sisi arena. Sahut-sahutan chants antara Kabomania di tribun utara dan Ultras Curva Sud di sisi selatan tak kalah seru. Ultras memang total mendukung Persikabo dengan gaya khasnya. Menari, bertelanjang dada, dan bernyanyi membalikkan badan,

“Jadilah juara oh Bogor ku!
Hancurkan semua musuhmu pahlawanku
Setia bersamamu
Bogor selamanya…”

Lalu berganti lagu bernafas Latin,

“Siamo sempre qua che cantiam per te
Ole Bogor Ale
Ole ole ole bogor ale
Siamo sempre qua che cantiam per te
Ole Bogor Ale
Ale ale ale Bogor ale
Ale ale ale, ale ale ale
ale ale ale bogor ale oooooooooooooooo…”

Caeliza Nunes, penonton asal Brasil di tribun kehormatan mengaku menikmati suasana semarak di Pakansari. “Sangat meriah, saya suka suporter di sini,” kata kekasih Pedrinho, winger Persikabo yang baru musim ini berlaga di Indonesia. Sebelumnya, pemain bernama lengkap Joao Pedro Oliveira Santos itu bermain di Liga Malta.

Total 6.467 penonton hadir di laga Minggu malam kemarin. Ketua Panitia Pelaksana Persikabo Mayor Arh. Djoko Purwoko nampak bekerja sangat keras sebelum dan selama laga berlangsung. Pertandingan belum dimulai, Djoko berkeliling stadion dengan skuter listrik bersama Wakapolres Bogor Kompol Fitra Zuanda.

Setelah laga, Djoko tak henti mengucap syukur atas lancarnya pertandingan. “Kami bersyukur apa yang direncanakan berjalan baik. Pertandingan berjalan aman, kepanpelan berlangsung baik, bekerjasama dengan kepolisian, TNI, Dishub dan elemen-eleman lain. Juga match steward dapat berfungsi sebagaimana kita siapkan,” kata Djoko.

Selanjutnya, Djoko akan berkonsolidasi dengan manajemen klub agar lebih mendekatkan diri dengan komunitas anak muda di Bogor. “Saya akan sampaikan ke coach Aidil Sharin dan pemain untuk road show, datang ke sekolah melalui program ‘Persikabo Goes to School,” ungkapnya.

Ia berharap, dengan pendekatan semacam itu, kalau selama ini tribun utara dan selatan sudah diisi Kabomania dan Ultras Curva Sud, nantinya tribun timur pun bisa terisi dari komunitas pelajar dan mahasiswa Bogor. “Klub ini punya loyalitas tinggi dari masyarakat Bogor dan sekitarnya. Hal ini harus terus kami pupuk, termasuk saat nanti berhomebase di Cikarang,” tegasnya.

Laga memang imbang, tapi anthem Persikabo ‘Hey, Pahlawan’ tetap dinyanyikan penuh semangat. Guntur Triaji dan kawan-kawan berjajar di garis tengah lapangan, memberi apresiasi untuk para pendukung.

“Berdiri dan takkan berhenti,
Semangatku untukmu pahlawan,
Kuyakin ku percaya,
Bahwa suatu saat nanti,
Ku kan lihat engkau bertahta

Oh berjuanglah, teruslah berjuang
Ku yakin engkau pasti bisa
Buatlah kami bangga
Teruslah berjuang
Heyyy engkau, wahai pahlawan….”

DMans
[better-ads type='banner' banner='53227' ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *