banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Peran Pendidikan Penting Bangkitkan SDM Unggul, Taput Butuh PTN Segera

Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan saat bertemu dengan Presiden Jokowi, Rabu (31/7)

TAPUT, BeritaBhayangkara.com – Sektor pariwisata baru-baru ini menjadi bidang yang potensial untuk memberikan sumbangsih pada pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pada banyak negara di dunia, proses perencanaan dan pengembangan sektor pariwisata tidak sering menjadi skala prioritas kerja pemerintahan. Di banyak negara, dalam proses perencanaan dan pengembangan kepariwisataan, pembahasan tentang SDM yang dibutuhkan dalam pelayanan kegiatan kepariwisataan yang benar dan efektif seringkali mendapat perhatian yang rendah.

Keberadaan SDM berperanan penting dalam pengembangan pariwisata. SDM pariwisata mencakup wisatawan/pelaku wisata (tourist) atau sebagai pekerja (employment). Peran SDM sebagai pekerja dapat berupa SDM di lembaga pemerintah, SDM yang bertindak sebagai pengusaha (wirausaha) yang berperan dalam menentukan kepuasan dan kualitas para pekerja, para pakar dan profesional yang turut berperan dalam mengamati, mengendalikan dan meningkatkan kualitas kepariwisataan serta yang tidak kalah pentingnya masyarakat di sekitar kawasan wisata yang bukan termasuk ke dalam kategori di atas, namun turut menentukan kenyamanan, kepuasan para wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.

Dengan merujuk pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, pengertian SDM dapat terkait dengan Pariwisata adalah “berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.” Sedangkan yang dimaksud dengan Kepariwisataan adalah “seluruh kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multi disiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antar wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah daerah, dan pengusaha”.

SDM Pariwisata adalah Seluruh aspek manusia yang mendukung kegiatan wisata baik bersifat tangible maupun intangible yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan terciptanya kepuasan wisatawan serta berdampak positif terhadap ekonomi, kesejahteraan, dan kelestarian lingkungan dan budaya di suatu kawasan wisata.

SDM merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam memajukan sektor pariwisata. Pentingnya SDM di sektor pariwisata adalah manusia (people) merupakan sumber daya yang sangat penting di sebagian besar organisasi. SDM berperan sebagai faktor kunci dalam mewujudkan keberhasilan kinerja. Pada beberapa industri, faktor manusia berperan penting dan menjadi faktor kunci sukses terhadap pencapaian kinerja. Seperti pada industri pariwisata, dimana perusahaan memiliki hubungan langsung yang bersifat intangible (tak berwujud) dengan konsumen yang sangat bergantung pada kemampuan individu karyawan dalam membangkitkan minat dan menciptakan kesenangan serta kenyaman kepada para konsumennya.

Peranan Pendidikan Dalam Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia Dalam Pengembangan Kawasan Wisata Manusia adalah unsur terpenting dalam keberhasilan suatu organisasi. Dikatakan bahwa asset organisasi terpenting dan harus diperhatikan oleh manejeman adalah manusia (sumber daya manusia “human resources”). Hal ini bermuara pada kenyataan diman manusia merupakan elemen yang selalu ada dalam setiap organisasi. Manusia membuat tujuan-tujuan inovasi dan pencapaian tujuan organisasi. Manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang dapat membuat sumber daya organisasi lainnya bekerja dan berdampak langsung terhadap kesejahteraan.

Dalam kaitan ini menurut Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan bahwa figur atau sosok sumberdaya manusia adalah manusia-manusia yang memiliki kualifikasi sebagai berikut : 1. Memiliki wawasan pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap atau perilaku (attitude) yang relevan dan mampu menunjang pencapaian sasaran dan bidang tugas dalam suatu organisasi. 2. Memiliki disiplin kerja, dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan dan terhadap organisasi. 3. Memiliki rasa tanggungjawab dan pengertian atau pemahaman yang mendalam terhadap tugas dan kewajibannya atau unsure manajemen organisasi. 4. Memiliki jiwa kemauan yang kuat untuk berprestasi produktif dan bersikap professional. 5. Memiliki kemauan dan kemampuan untuk selalu mengembangkan potensi dan kemampuan diri pribadi demi kelancaran pelaksanaan tugas organisasi. 6. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam bidang teknik maupun manajemen dan kepemimpinan. 7. Memiliki keahlian dan ketrampilan yang tertinggi dalam bidang tugas dan memiliki kemampuan alih teknologi. 8. Memiliki jiwa kewirausahaan (enterpreneurship) yang tinggi dan konsisten 9. Memiliki pola pikir dan pola tindak yang sesuai dengan visi, misi, dan budaya kerja organisasi.

Pendidikan merupakan salah satu kunci dalam mengembangkan potensi, setidaknya dengan hadirnya Universitas Negeri mampu mendongkrak pada segi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan domestik serta Kemampuan Sumber Daya Manusia dalam Pengembangan Kawasan Wisata, ujar Nikson.

Taput Butuh PTN Segera

Tapanuli Utara (Taput) salah satu kabupaten yang sangat strategis untuk menjangkau Danau Toba yang masuk sebagai program sangat prioritas dikembangkan sektor wisatanya. Pasalnya selain memiliki fasilitas bandara, Taput satu dari 7 kabupaten yang terintegrasi dengan Danau Toba membidik mendirikan perguruan tinggi negeri. Tentunya jika hal ini segera terealisasi akan menambah pamor Kabupaten yang dipimpin Nikson Nababan tersebut.

“Pastinya keberadaan kampus akan menciptakan Sumber daya manusia yang unggul. Tidak saja mendidik masyarakat sekitar Taput, Sumut, pun anak-anak Indonesia, serta membidik para pelajar dari mancanegara,” ujar Nikson kepada awak media dalam keterangannya, Senin, (04/11/2019).

Bahkan target Nikson, kampus yang diangan-angankan menjadi rujukan studi banding dari beberapa kampus dalam dan luar negeri kedepan. Baik dari segi penelitian taman bumi, sejarah, Religi karena Taput menyimpan berbagai sejarah peradaban budaya dan masuknya Agama kristen ke Sumatera.

Menurut Nikson, pendirian universitas adalah hal yang mendesak dalam menyambut program pemerintah pusat menjadikan pengembangan destinasi Toba sebagai destinasi super prioritas.

“Taput yang dulu pusat keresidenan Tapanuli meliputi seluruh tanah Batak telah kesohor sejak zaman kolonial, akan tetapi termasuk kategori tertinggal di bidang fasilitas pembangunan hingga sekarang,” katanya.

Segi sejarah, misalnya, kita melihat bagaimana kehadiran sekolah MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Ibukota Taput, Tarutung, 1927, sehingga mengantarkan tokoh-tokoh Batak seperti Tahi Bonar (TB) Simatupang (1920-1990) atau penyair nasional yang melegenda, Sitor Situmorang (1923-2014). Konon, orang-orang yang bisa sekolah di MULO adalah orang hebat di zamannya dan MULO Tarutung adalah salah satu yang terbaik di luar Pulau Jawa.

Namun, sesudah Indonesia merdeka, pembangunan di Taput yang dulu meliputi wilayah Kabupaten Dairi sekarang, Toba Samosir, Humbang Hasundutan dan Samosir, justru berjalan stagnan. Jika dibandingkan dengan pembangunan keresidenan Sumatera Timur, keresidenan Tapanuli jelas tertinggal jauh. Padahal, Sumatera Utara dibentuk hasil penggabungan keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli.

Kawasan Tapanuli dengan aset nasional dan internasionalnya, seperti Danau Toba atau tambang emasnya, sangat membutuhkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas internasional pula. Sumber daya alam (SDA) yang melimpah tidak menjamin suatu negara atau daerah bisa sejahtera. Sebaliknya, SDM berkualitas mampu mengangkat taraf hidup jauh lebih maju walaupun tidak memiliki SDA cukup. Contohnya cukup dekat, yakni Singapura, Taiwan dan Korea Selatan.

“Kenapa Amerika Serikat memimpin hampir semua aspek kekuatan global, ekonomi, teknologi-komunikasi, industri dan militer, karena mengidolakan pendidikan dan ilmu pengetahuan sebagai unsur terpenting kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak heran jika semua peralatan tercanggih tersedia di negeri Paman Sam itu.
Mereka terus bekerja mencari temuan-temuan baru. Itu pula yang ditiru negara-negara lainnya yang kini telah menjadi negara maju seperti Jepang dan Singapura,” urainya.

Lebih jauh, menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/AEC) pada 31 Desember 2015, pertarungan tidak main-main. Negara ini dituntut, mau tidak mau, memiliki daya saing internasional. Kuncinya terletak pada SDM berkualitas yang hanya bisa didapatkan dari pendidikan berkualitas pula.

“Sudah saatnya kita menjadi tuan di rumah sendiri. Dengan memiliki Sumber daya manusia yang Handal Dan kompeten,” pungkasnya.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia melalui jenjang pendidikan yang bersifat formal maupun non formal. Sehubungan dengan hal tersebut, maka system dan mekanisme pendidikan dan latihan (diklat) perlu di desain secara baik, sehingga dapat menjawab tantangan kebutuhan di masa yang akan datang, khususnya tuntutan menciptakan aparatur yang memiliki keunggulan kompetitif, bersih dan berwibawa, handal serta efektif dan efisien serta peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata dan pelaksanaan pembangunan. Dalam menyelenggarakan kegiatan pariwisata harus melibatkan masyarakat setempat, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan melaksanakan program-program promosi yang efektif secara berkesinambungan, untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisata baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara, tutupnya.

Pewarta: Manurung