banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Saat Kapolri Idham Aziz Sebut Edhy Prabowo “Adinda Menteri”

Kapolri Jenderal Idham Azis menyapa Menteri KKP Edhy Prabowo dengan sebutan adinda menteri

JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Pihak Kepolisian Negara Republik Indonesia bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang sinergitas pengamanan dan penegakan hukum di bidang kelautan dan perikanan. Selepas acara penandatanganan MoU itu, Kapolri Jenderal Idham Azis menyapa Menteri KKP Edhy Prabowo dengan sebutan adinda menteri.

“Satu-satunya menteri di kabinet kerja yang saya panggil adinda menteri. Dia yang menginginkan dipanggil adinda menteri. Mulai nanti kalau ada ratas-ratas, saya panggil adinda menteri,” ujar Idham Azis di Gedung Mina Bahari IV Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2020).

Ucapan itu membuat seisi ruangan ramai dengan tepuk tangan dan tawa berbagai pihak yang turut hadir pada kerja sama tersebut. Di sisi lain, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut dirinya adalah junior dari para petinggi Polri lainnya yang hadir.

Ia menyebut Kabaharkam Komjen Pol Agus Andrianto, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, dan Kadiv Propam Irjen Ignatius Sigit Widyatmoko sebagai seniornya.

“Semua senior saya, yang harus abang ingat adalah saya adalah junior abang. Menteri adalah jabatan, junior enggak bisa jadi senior kecuali seniornya meninggal,” kata Edhy.

Ia kemudian mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) ini untuk memberikan keyakinan bahwa setiap usaha di sektor kelautan dan perikanan dijamin oleh hukum.

“Konsep utamanya adalah pembinaan warga negara yang ingin membangun usaha sehingga menimbulkan pertumbuhan ekonomi, kecuali kalau di antara mereka adalah melakukan hal-hal yang di luar kelaziman kita, seperti penyelundupan, narkoba persenjataan, melakukan destraktif fishing, limbah B3,” ujar Edhy.

“Dan itu urusan polri dan kita sepakat kalau nelayan kita sama-sama bina sekecil apa pun sebesar apa pun dia adalah WNI. Empat hal tadi kita konsen,” kata dia.

Pada kesempatan yang sama, Idham meminta komitmen dari seluruh pihak yang terlibat dalam penandatanganan mou ini untuk betul-betul bekerja keras. Ia juga berharap, semua pihak terlibat dan saling bertukar informasi untuk terus membangun komunikasi.

“Saya berharap kalau perlu ada satu ruangan yang untuk selalu bisa bersama-sama bertukar informasi begitu, sehingga kita terus membangun komunikasi tidak ada yang masalah tidak bisa selesai di Republik ini,” kata Idham.

“Ketika kita mau membangun komunikasi, komunikasi itulah awal mula kita untuk bekerja, menjabarkan semua apa yang telah kita tanda tangan,” ucap dia. (damar)