MANOKWARI, BeritaBhayangkara.com – Situasi keamanan atau stabilitas keamanan di Provinsi Papua Barat yang merupakan wilayah tugas Kodam XVIII/Kasuari, hingga saat ini kondusif, tidak ada hal-hal yang mengkhawatirkan.
“Jadi kita semua patut bersyukur kepada Tuhan bahwa semua kegiatan, terutama kegiatan Natal dan Tahun Baru, bisa berjalan lancar, aman, dan tidak ada hal-hal yang kita kuatirkan terjadi. Ini merupakan kerja keras dari semua pihak yang didukung oleh warga masyarakat, sehingga semuanya bisa berjalan dengan baik,” kata Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.
Pangdam mengungkapkan hal itu kepada media yang menanyakan tentang bagaimana kondisi keamanan dan pengamanan teritorial Papua Barat berdasarkan isu-isu yang terjadi di lingkup internasional maupun nasional saat ini. Doorstop oleh media lokal Papua tersebut terjadi usai Pangdam memimpin acara Tradisi dan Laporan Korps Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Staf Kodam (Kasdam) XVIII/Kasuari, Jumat (10/1/2020) pagi di Aula Makodam XVIII/Kasuari, Arfai I, Manokwari, Provinsi Papua Barat.
“Kita juga mendengar ada isu-isu yang bertebaran dimana-mana, tetapi kita masyarakat Papua Barat sudah menunjukkan bahwa kondisi wilayah kita, kita bisa jaga dan kita tidak terpengaruh dengan isu-isu yang muncul,” ujar Pangdam XVIII/Kasuari.
“Sebenarnya kita para pimpinan daerah yang tergabung dalam Forkopimda pimpinan Bapak Gubernur dan kita semua warga masyarakat Papua Barat, mengharapkan situasi seperti itu agar proses pembangunan terus dapat berjalan dengan baik, lancar, dan apa yang diinginkan oleh masyarakat bisa kita kerjakan,” tambahnya.
Ketika diminta tanggapannya mengenai isu di Laut Natuna, Mayjen Joppye menjelaskan bahwa hal tersebut sudah ditangani oleh negara, termasuk Panglima TNI.
“Kami yang ada di wilayah dan saya sebagai Panglima Kodam tetap menjaga stabilitas keamanan yang ada di wilayah Kodam XVIII/Kasuari,” jelasnya.
Terkait dengan dengan kasus-kasus pencurian atau kriminalitas yang terjadi di wilayah Papua Barat, lanjut Pangdam XVIII/Kasuari, Kodam bersama Polda sudah menanganinya sesuai dengan aturan yang berlaku di Negara Indonesia.
Pada akhir tahun 2019, Kodam telah menangkap kegiatan penambangan emas di wilayah Kodam. Saat penangkapan pelakunya, terdapat 3 orang Warga Negara Asing (WNA) dari Cina. Menurut Pangdam, dalam penanganannya sudah dilakukan sesuai prosedur dan aturan hukum yang berlaku.
“Saya begitu menangkap, karena ada Warga Negara Asing, saya menyerahkannya kepada imigrasi dan berkoordinasi langsung untuk menanganinya. Tapi yang pertama saya berkoordinasi dengan Kapolda, karena itu menyangkut kegiatan ilegal. Itu kasus kriminal maka harus ditangani oleh kepolisian yang merupakan tugas pokoknya, sehingga saya berkoordinasi dan menyerahkannya ke Polda Papua Barat untuk ditangani lebih lanjut, dan saya pikir sekarang proses itu sudah berjalan,” katanya.
Pangdam XVIII/Kasuari tidak menginginkan ada kegiatan-kegiatan ilegal yang terjadi di wilayah Kodam yang merugikan negara, karena otomatis juga akan merugikan masyarakat.
“Saya tidak mentolerir kegiatan-kegiatan seperti itu dan itu saya minta didukung oleh seluruh masyarakat. Semua kegiatan terutama kegiatan usaha dan lain sebagainya itu ada ketentuan-ketentuan aturan yang berlaku didalam pemerintahan, sehingga kita harus mengikuti aturan-aturan itu,” ucapnya.
Kodam sendiri punya keterbatasan karena wilayah Kodam yang cukup luas. Oleh karena itu, Pangdam menyampaikan ucapan terima kasih kepada warga masyarakat yang memberikan laporan kepada institusi keamanan negara, dalam hal ini Kodam XVIII/Kasuari.
“Saya terima kasih kepada masyarakat yang sudah laporan. Saya minta kepada masyarakat yang lain, kalau ada hal-hal seperti itu silakan lapor ke Kodam, Kodim, Koramil atau bisa langsung ke saya sebagai panglima dan saya akan tangani itu,” tutup Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.
Pewarta: Damar