Berintegritas, Satgas Yonif 328 Raih Penghargaan Barantan Kementan RI

Satgas Yonif PR 328/DGH, mendapatkan penghargaan dari Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan RI.
banner 120x600

PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Kesungguhan yang kuat dan berintegritas dalam menjaga dan mengamankan wilayah perbatasan dari kegiatan ilegal, Satgas Yonif PR 328/DGH, mendapatkan penghargaan dari Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementan RI.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, S. Sos, M.Tr (Han), dalam rilis tertulisnya di Papua, Selasa (16/4/2019).


Diungkapkan Dansatgas, penghargaan ini diserahkan Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan RI, Ir. Ali Jamal, MP., Ph. D pada acara Coffe Morning Sinergitas Karantina Pertanian Bersama Instansi Terkait Dalam Mendukung Ekspor Produk Pertanian Provinsi Papua di Gedung Negara, Papua, Senin (15/4/2019).

“Ini merupakan kinerja bersama seluruh unsur yang ada di perbatasan. Dan merupakan komitmen Satgas Yonif PR 328/DGH dalam menjaga dan mengamankan wilayah perbatasan dari kegiatan-kegiatan Ilegal dan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Mayor Inf Erwin.

Lebih lanjut dijelaskan, selama ini kegiatan ilegal kerap terjadi di wilayah perbatasan, baik melalui jalan-jalan tikus ataupun tanpa melalui prosedur aturan yang berlaku. Selain merugikan negara, kegiatan ilegal juga dapat menurunkan tingkat perekonomian warga.

“Selama lima bulan bertugas menjaga wilayah perbatasan RI-PNG, Satgas Yonif PR 328/DGH telah berhasil mengamankan kegiatan ilegal yang terjadi di wilayah perbatasan berupa vanilli, kayu mahoni, kayu gaharu dan gelembung ikan kakap,”jelasnya.

Menurutnya, selain melaksanakan tugas pokoknya menjaga wilayah perbatasan, Satgas juga kerap mencegah masuknya pelintas batas ilegal, peredaran narkoba, penyelundupan BBM dan masih banyak lagi.

“Hal-hal seperti ini tentu menjadi pembelajaran baru bagi kami, bahwa tugas Satgas Pamtas tidak hanya terkait menghadapi upaya infiltrasi yang mengancam keutuhan dan kedaulatan bangsa, namun juga mencegah aset bangsa dan masyarakat dari upaya picik para penyelundup,” terangnya.

“Kami yakin dengan rutin melakukan patrol, ulah-ulah oknum yang tidak bertanggungjawab dapat dicegah, tentunya juga Satgas tidak bisa bekerja sendiri, sehingga dibutuhkan kerja sama dengan semua elemen masyarakat, agar tindakan ilegal dapat diberantas,”harap alumni Akmil 2002 ini.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian Kementan RI, Ir. Ali Jamal, MP., Ph.d. mengucapkan terima kasih atas kontribusi stake holder yang berada di perbatasan.

“Terima kasih atas kerja sama yang sudah dilakukan oleh seluruh stake holder baik Satgas, Kepolisian, dan pihak Bea cukai,”urainya.

Menurut Ali Jamal, keberadaan TNI (Satgas) di perbatasan ini sangat diperlukan dalam memberantas tindakan ilegal, di samping itu juga harus ada tindakan tegas agar para pelaku mendapat hukuman yang setimpal.

“Ke depan kami harapkan agar semua komponen dapat membantu untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan sektor ekonomi di wilayah Papua dalam kegiatan ekspor,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini Sekda Papua, Titus Emanuel, Kanwil Kemhan RI, Kasrem 172/PWY, Dirkrimsus Polda Papua, Badan Imigrasi Papua dan Bea Cukai.

Pewarta : Putri

DMans
[better-ads type='banner' banner='53227' ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *