JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono memimpin apel pemberangkatan pasukan personel Batalyon Infanteri Raider 300/Brajawijaya yang akan melaksanakan tugas operasi pengamanan tapal batas (Pamtas) darat Republik Indonesia-Papua Nugini di wilayah Papua T.A 2019.
Apel pemberangkatan pasukan personel Yonif Raider 300/Brajawijaya itu digelar di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu, (27/07/2019)
Dijelaskan Pangdam III/Siliwangi bahwa melaksanakan tugas operasi merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi seorang prajurit.
“Hanya prajurit yang terlatih dan siap secara fisik dan mental diberangkatkan ke medan tugas operasi,” tegasnya.
Untuk itu, tunjukkan sikap perilaku dan tindakan serta kemampuan terbaik dalam melaksanakan tugas di daerah operasi. Keberhasilan dalam setiap pelaksanaan tugas, menjadi ukuran penting bagi profesionalitas prajurit Satgas Yonif Raider 300/BJW, imbuhnya.
Sementara itu, Dansatgas Yonif Raider 300/BJW Mayor Inf Ary menjelaskan bahwa ratusan personel Raider 300/Brajawijaya itu akan ditugaskan selama sembilan bulan di wilayah perbatasan.
Di samping menjaga kedaulatan NKRI, pasukan ini juga diharapkan dapat mencegah penyelundupan senjata api (senpi), narkoba dan lainnya, Ujar Mayor Ary dihadapan Awak media ketika dimintai keterangannya.
Selanjutnya, dia menjelaskan untuk persiapan Prajurit yang akan berangkat ke perbatasan sudah berkoordinasi dan mengenali wilayah penugasannya termasuk mengenali kondisi sosial masyarakat setempat, demografi, dan titik rawan yang menjadi ancaman disekitarnya.
“Untuk penugasan di perbatasan kita juga telah melaksanakan latihan pratugas dan memberikan gambaran-gambaran terkait wilayah yang akan menjadi tanggungjawab disana, seperti uji kemampuan terkait taktis dan teknis di lapangan yang nantinya akan diaplikasikan di medan tugas,” imbuh Mayor Ary.
Dalam kegiatan itu, Dansatgas Mayor Inf Ary juga menyampaikan paparan terkait strategi menjaga wilayah perbatasan seperti melakukan pengecekan kesiapan personel, alutsista, dan berbagai logistik yang akan dibawa pasukan.
“Sesuai UU RI No 34 Tahun 2004 tentang TNI, tugas utama pasukan infanteri itu untuk menjaga patok-patok perbatasan agar tidak bergeser,” kata Mayor Ary.
Ratusan pasukan akan ditempatkan di sejumlah pos perbatasan. Selain itu, untuk menghindari aksi-aksi transnational crime, pelanggaran perbatasan, menyeberang tanpa izin, menyelundupkan barang, baik masuk maupun keluar,” jelas Mayor Ary mengakhiri penjelasannya.
Akhir kegiatan tersebut, tampak semangat Prajurit yang akan berangkat dengan lantang meneriakkan yel-yel dari pasukan Yonif Raider 300/Brajawijaya.
Pewarta: Manurung