Kodim 1711/Boven Digoel Gelar Komsos Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme

Kodim 1711/Boven Digoel menyelenggarakan Komunikasi Sosial (Komsos) Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme pada Triwulan IV Tahun Anggaran 2020
banner 120x600

PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Kodim 1711/Boven Digoel menyelenggarakan Komunikasi Sosial (Komsos) Cegah Tangkal Radikalisme/Separatisme pada Triwulan IV Tahun Anggaran 2020, dengan tema “Merawat Kebhinekaan Untuk Tangkal Radikalisme/Separatisme Dalam Bingkai NKRI”.

Kegiatan tersebut digelar di Aula Bung Hatta Makodim 1711/BVD, Kampung Mawan, Distrik Mandobo, Kabupaten Boven Digoel, Jumat (27/11/2020), dihadiri oleh personel Makodim 1711/Boven Digoel, Ibu-ibu Persit dan Keluarga Besar Tentara (KBT) serta Wakil 1 FKUB Boven Digoel Pdt. Erol Muskita sebagai pembicara.


Komandan Kodim (Dandim) 1711/Boven Digoel Letkol Czi Daniel Panjaitan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting dilaksanakan mengingat kita semua memiliki tanggung jawab dalam mencegah radikalisme/separatisme, guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Saya harapkan juga kepada Ibu Persit dan seluruh KBT sekalian untuk sama-sama memproteksi diri dari tindakan radikalisme sejak dini dilingkungan keluarga besar Kodim 1711,” ujarnya.

“Mari kita bergandengan tangan dan berkomitmen dalam memerangi masuknya paham ini dilingkungan TNI maupun di Kabupaten Boven Digoel supaya tetap terjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan wilayah Negara Republik Indonesia, seperti tema pada kegiatan hari ini yaitu Merawat Kebhinekaan Untuk Tangkal Radikalisme/Separatisme Dalam Bingkai NKRI,” tandasnya.

Sementara itu, Pdt. Erol Muskita menyampaikan bahwa seperti kita ketahui bersama radikalisme merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang ekstrem. “Untuk memproteksi diri agar tidak terjerumus dalam paham radikalisme dimulai dari diri sendiri, dimana agar kita tidak menjadi pribadi yang berjiwa pemberontak. Maka harus mengedepankan kedamaian, kerukunan, kebersamaan, kekompakan dalam keberanekaan kita,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa paham ini pada dasarnya sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan. “Oleh karenanya, mari kita sama-sama mencegah dan menangkal hal tersebut dengan menjalankan tugas tanggung jawab kita dalam kehidupan sehari-hari dengan sesama berlandaskan Pancasila tanpa memandang perbedaan latar belakang masing-masing individu,” urainya. (Penrem 174).

DMans
[better-ads type='banner' banner='53227' ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *