MANOKWARI, BeritaBhayangkara.com – Sekali lagi, kalian harus baik-baik dengan masyarakat. Bagi kamu yang berasal dari luar Papua, hormati tanah dan budaya Papua ini. Kalian harus mempunyai kepemimpinan lintas budaya. Kalian sebagai Babinsa atau sebagai Perwira harus mempunyai kepemimpinan lintas budaya.
Perintah ini ditujukan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) kepada para personel Kodim 1808/Manokwari Selatan (Mansel), baik anggota organik Kodim maupun para prajurit yang berasal dari luar Kodam XVIII/Kasuari yang sedang menjalani penugasan sebagai Satuan BKO Teritorial di Kodim 1808/Mansel.
Didampingi Kasdam Brigjen TNI Djoko Andoko, para pejabat utama Kodam, juga Ketua dan Wakil Ketua beserta ibu-ibu Pengurus Persit KCK PD XVIII/Kasuari, Pangdam mengunjungi dan bertatap muka dengan para prajurit yang bertugas di Kodim 1808/Mansel, Sabtu (10/4/2021), di Aula Kodim 1808/Mansel, Distrik Oransbari, Mansel, Papua Barat, usai menutup Dikmata TNI AD Gelombang II TA 2020 (OV) Kodam XVIII/Kasuari di Rindam, Momi Waren, Mansel.
Diawal arahannya, Mayjen I Nyoman Cantiasa mengucapkan terima kasih kepada para prajurit yang telah bertugas di Kodim 1808/Mansel, baik sebagai anggota organik Kodim maupun para prajurit dari Satuan BKO Teritorial yang berasal dari berbagai wilayah di luar Papua.
“Saya atas nama pribadi dan komando mengucapkan terima kasih karena kalian telah bertugas di sini, yang anggotanya campuran, ada yang organik dan ada yang non organik sebagai personel Satuan BKO Teritorial di Kodam XVIII/Kasuari,” ucapnya.
Menurutnya, tugas sebagai Satuan BKO Teritorial adalah panggilan tugas sekaligus merupakan suatu kehormatan dan kepercayaan dari pimpinan yang harus disyukuri.
“Ini adalah panggilan tugas dan hal itu merupakan kehormatan sebagai prajurit, karena tidak semua prajurit mendapatkan kehormatan melaksanakan tugas dan memperoleh kepercayaan dari pimpinan untuk bertugas di Papua khususnya di tanah Papua Barat. Untuk itu kalian harus syukuri,” ujar Jenderal bintang dua, pucuk pimpinan TNI Angkatan Darat di wilayah Provinsi Papua Barat ini.
“Penugasan ini adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa. Jadi kalian adalah orang-orang pilihan. Untuk itu, jangan merasa minder, jangan merasa dibuang tugas di tanah Papua ini. Kalian harus bangun dan bangkit. Kalian harus bisa,” sambungnya.
Kompak, Bersinergi, dan Tidak Ada Konflik
Kodim Manokwari Selatan adalah satuan teritorial (Satter), dimana Satter adalah ujung tombaknya TNI Angkatan Darat, karena langsung bersentuhan dengan masyarakat. Untuk itu Pangdam mengingatkan kembali bahwa tugas sebagai ujung tombak, harus bisa masuk, merapat dan merebut hati, perasaan, dan pikiran masyarakat, harus manunggal dengan rakyat, sehingga ancaman dan permasalahan yang ada bisa teratasi atau pun terselesaikan dengan baik.
Kepada para komandan Koramil (Danramil) di jajaran Kodim 1808/Mansel dipesankan agar mempunyai suatu program unggulan di wilayah masing-masing.
“Kodim dan juga para Danramil harus mempunyai program unggulan di wilayah masing-masing, dengan melihat potensi yang ada. TNI itu harus menjadi solusi di masyarakat. Jadi dengan keberadaan kalian di sini, masyarakat harus senang dan merasa aman,” pesannya.
“Terakhir saya sampaikan, kalian harus kompak di sini, bersinergi, dan tidak ada konflik,” tutupnya.
Di akhir tatap muka, Pangdam memberikan bantuan 1 unit motor viar untuk operasional Kodim, pisau dan kapak untuk latihan Lempika (lempar pisau dan kapak), dan ribuan masker kesehatan untuk mendukung kegiatan Binter Kodim yang diterima langsung oleh Dandim 1808/Mansel, Letkol Inf Boby Marsusitaning.
Selanjutnya Pangdam dan rombongan meninjau langsung kebun ketahanan pangan yang berada di seputar Markas Kodim dan diakhiri dengan penanaman ‘Pohon Kenangan’ (rambutan dan mangga) oleh Pangdam dan Kasdam XVIII/Kasuari.
(Pendam XVIII/Ksr)