banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Eliminasi Endemik Malaria di Perbatasan, Satgas Pamtas Yonif 126/KC Sosialisasi Pembuatan Perangkap Nyamuk Sederhana Dari Bahan Daur Ulang di Wilayah Perbatasan RI-PNG

Satgas Pamtas Yonif 126/KC mendukung upaya pemerintah dalam mengeliminasi kasus penyakit malaria di masyarakat wilayah perbatasan RI-PNG

KEEROM, BeritaBhayangkara – Satgas Pamtas Yonif 126/KC mendukung upaya pemerintah dalam mengeliminasi kasus penyakit malaria di masyarakat wilayah perbatasan RI-PNG. Upaya tersebut, diwujudkan dengan menyelenggarakan sosialisasi tentang bagaimana memutus siklus hidup nyamuk pembawa penyakit malaria dengan perangkap nyamuk sederhana kepada masyarakat di Kampung Monggoefi, Papua.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif 126/Kala Cakti, Letkol Inf Dwi Widodo, S.H.,M.Han dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Keerom, Papua, Senin (06/12/2021).

Dansatgas menyampaikan bahwa selama persiapan tugas di home base seluruh personel Satgas Pamtas Yonif 126/KC telah dibekali berbagai macam keterampilan salah satunya adalah membuat perangkap nyamuk sederhana untuk mencegah berkembangnya Anopheles, nyamuk penyebar parasit malaria.

“Sekarang waktunya kita mensosialisasikan ilmu yang kita peroleh di satuan kepada masyarakat di perbatasan, semoga dengan adanya sosialisasi ini perkembangan nyamuk malaria dapat dieliminasi,” ujar Dansatgas.

Di tempat terpisah, Wadan Pos KM 140 Satgas Pamtas Yonif 126/KC Serda Egi Fahlevi mengatakan bahwa membuat perangkap nyamuk sederhana sangatlah mudah. “Kita hanya perlu menyiapkan botol plastik bekas, gula merah, ragi dan lakban hitam. Setelah perangkap tersebut jadi, kita hanya perlu meletakannya di sekitar rumah. Nanti nyamuk itu akan masuk dan terperangkap di dalamnya,” jelasnya.

“Kami menghimbau masyarakat Kampung Monggoefi untuk selalu melakukan 4M (menutup wadah, lubang genangan yang berisi air, jangan suka menggantung baju atau menumpuk barang, memotong dan bersihkan tanaman liar di pekarangan rumah dan yang terakhir menutup jendela di malam hari,” tutup Egi.

Sementara itu Bapak Damianus Onanggie (55) selaku Ondoafi di Kampung Monggoefi mengungkapkan bahwa penyakit malaria telah banyak memakan korban jiwa dan dengan adanya sosialisasi dari TNI, diharapkan penyakit malaria di wilayahnya dapat berkurang.

“Kami sangat senang sekali bapak-bapak TNI mau datang ke kampung kami untuk mengajarkan bagaimana membuat perangkap nyamuk dan cara hidup sehat dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan,” ucap Damianus. (*)