PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Di tengah cuaca hujan gerimis serta gelap gulita karena tidak adanya aliran listrik di Kampung Skofro Lama, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif PR 328/Dgh mengevakuasi seorang ibu hamil yang hendak akan melahirkan.
Tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 328/Dgh, Mayor Inf Erwin Iswari, dalam rilis tertulisnya, di Kabupaten Keerom, Papua, Senin (18/3/2019).
Diungkapkan Dansatgas, perlu diketahui Kampung Skforo Lama merupakan salah satu kampung yang berada di Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom dan berbatasan langsung dengan wilayah RI-PNG.
“Kampung ini sampai sekarang, sarana pelayanan kesehatan masih terbilang minim, dan itu menjadi salah satu kendala yang dihadapi warga, apalagi jaraknya yang jauh ke Puskesmas Pitewi membuat masyarakat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan,”ujarnya.
Karena faktor itulah tambah Erwin, tak jarang warga baik siang maupun malam, jika mengalami sakit atau menghadapi masalah selalu datang ke Pos Satgas untuk meminta bantuan.
“Seperti yang dilakukan Maikel (30), seorang guru di Kampung Skofro Lama sekitar pukul 19.30 Wit mendatangi Pos Skofro Lama untuk meminta bantuan personel Satgas untuk membantu persalinan istrinya Wasti Abon (26), yang sudah pecah air ketuban di usia kehamilan 7 bulan 2 minggu,”jelasnya.
“Namun karena peralatan yang kurang memadai dalam membantu pasien yang hendak melahirkan, Danpos Skofro Lama Letda Inf Ahmad Mukti bersama personel Kesehatan, tetap melakukan pertolongan pertama dengan memberikan cairan infus untuk menjaga kondisi Wasti tetap stabil,”terang Erwin Iswari.
Sembari menunggu kendaraan kata Erwin, di tengah cuaca hujan dan gelap gulita, personel terus memantau kondisi Wasti untuk dievakuasi menuju Puskesmas Pitewi yang memiliki peralatan lebih lengkap membantu persalinan.
“Menggunakan kendaraan pick up milik warga, pada malam itu juga Ibu Wasti dievakuasi menuju Puskesmas Pitewi. Sekitar 40 menit perjalanan, berpapasan dengan mobil ambulance milik Puskesmas Pitewi dan langsung memindahkan Ibu Wasti ke mobil ambulance,” tutur alumni Akmil 2002 ini.
Sementara itu Dan Pos Skofro Lama, Letda Inf Ahmad Mukti, menegaskan, walau kondisi bagaimanapun, Satgas selalu siap bergerak cepat untuk membantu dan memberikan rasa aman kepada masyarakat yang membutuhkan khususnya di wilayah perbatasan.
“Pertolongan kepada ibu yang hendak melahirkan ini juga merupakan tugas dari Satgas, karena kehadiran TNI di tanah Papua ini untuk membantu dan menjaga keamanan masyarakat, “jelasnya.
Maikel, suami Wasti menuturkan, kehadiran TNI di Kampung Skofro Lama sangat membantu kesulitan warga khususnya dirinya dan istri. “Tak terbayangkan Pak, di saat istri mau melahirkan apalagi tengah malam, alat penerangan tidak ada, sungkan rasanya meminta bantuan dari tetangga,”ucapnya.
Dirinya mengapresiasi bantuan dari Satgas Dirgahayu tak bisa dinilai dengan materi sebesar apapun. Berkat bantuan dan pengorbanan prajurit TNI, saya begitu lega sekaligus haru menunggu kelahiran sang jabang bayi,”pungkasnya berlinang air mata tanda haru.
Pewarta ; Putri