banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Satgas Pamtas Yonif 643, cegah penyelundupan Ribuan Telur

Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Mekanis 643/WNS amankan Penyelundupan Ribuan telur

SANGGAU, BeritaBhayangkara.com – Lebih dari 2.700 butir telur dan 30 kg daging ayam ilegal asal Malaysia, diamankan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Mekanis 643/WNS saat melakukan patroli di jalur tikus, sebelah kiri PLBN Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Mekanis 643/WNS, Mayor Inf Dwi Agung Prihanto, dalam rilis tertulisnya, Kamis (28/3/2019).

Dansatgas mengatakan, selain ribuan butir telur dan puluhan kilogram daging ayam, personel Satgas juga mengamankan para pemikulnya.

“Saat ini kita amankan barang bukti (telur dan daging ayam) bersama pelakunya (para pemikul),” tegas Dansatgas.

Lulusan Akmil tahun 2002 ini menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi pada Rabu (27/3/2019) sore. Dimana saat itu personel jaga pengendalian penduduk (Dalduk) sektor kiri PLBN Entikong sedang melaksanakan patroli di sekitar bukit dan jalan setapak.

Ketika berpatroli, tutur Mayor Inf Dwi Agung, personelnya mendapati sekelompok pemikul melewati jalan tikus sedang membawa telur dan daging ayam dari arah Malaysia menuju ke wilayah Indonesia.

“Sekitar pukul 14.55 WIB personil sedang melaksanakan patroli di sekitaran bukit dan jalan setapak, kemudian mendapati sekelompok pemikul yang melewati jalan tikus yang membawa telur dan ayam ilegal,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kata Dwi Agung, berdasarkan keterangan para pemikul tersebut bahwa produk unggas yang mereka bawa itu adalah milik seseorang yang diduga menjadi pengepul barang-barang asal Malaysia.

“Dari keterangan para pemikul, Pengepul ini tinggal di Indonesia, dan sedang kita ditelusuri keberadaannya”, tegas ayah empat anak itu.

“Untuk proses lebih lanjut, produk unggas ini selanjutnya kami serahkan ke Balai Karantina Pertanian Entikong”, tambahnya.

Lebih lanjut Dwi Agung menyampaikan bahwa sejak pertama Batalyonnya bertugas di perbatasan RI-Malaysia, jalur tikus tersebut sudah menjadi salah satu prioritas dalam tugas operasinya. Karena jalur tersebut, disinyalir sebagai jalur yang sering digunakan oleh orang-orang dalam melakukan kegiatan yang bersifat ilegal.

“Jalur tikus menjadi atensi kami, karena itu patroli di jalur ini kami intensifkan sejak awal bertugas disini,” tandasnya.

Pewarta : D.Man