JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Kantor Staf Presiden mendapatkan tugas dari Presiden Jokowi untuk mengkoordinasikan dan menyinergikan seluruh kementerian, lembaga, dan BUMN untuk melayani kebutuhan masyarakat selama menjelang dan masa Lebaran 2019. Untuk itulah KSP menggelar rapat koordinasi di Gedung Bina Graha, Jakarta, 26 April 2019. Salah satu yang disiapkan dan dikoordinasikan adalah pengamanan pasokan dan ketersediaan listrik.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam rapat koordinasi tersebut memang meminta laporan dan persiapan setiap kementerian, lembaga, dan BUMN yang terkait dengan kebutuhan masyarakat, terutama di bidang transportasi, suplai energi, dan pelayanan kesehatan.
“Perintah Presiden Jokowi sangat jelas. Dari tahun ke tahun, pelayanan mudik untuk masyarakat harus ada peningkatan. Untuk itulah kami memonitor dan memantau persiapannya supaya dapat berjalan sebaik-baiknya,” ujar Moeldoko.
Suplai Listrik Melebihi Kebutuhan Beban Puncak
Untuk menghadapi musim Lebaran dan liburan 2019 kali ini, PLN memperkirakan kebutuhan beban puncak selama masa lebaran akan mencapai sekitar 17 ribu MW, sedangkan daya mampu netto yang bisa disediakan adalah sekitar 35 ribu MW. Dengan demikian, tersedia cadangan daya (reserve margin) sekitar 63% dari kebutuhan.
Sementara itu, Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo yang ditugaskan oleh Moeldoko untuk memimpin operasi pemantauan dan sinergi pelayanan mudik Lebaran 2019 mengatakan kepada awak media melalui keterangannya, Sabtu, (27/04/2019) “Dari sisi pasokan listrik, sekarang relatif sudah sangat aman. Empat lima tahun lalu, kondisi sistem kelistrikan nasional kita, dari 17 sistem jaringan kelistrikan wilayah, 11 di antaranya masih defisit.
“Sekarang alhamdulillah sudah tidak ada lagi yang defisit,” ujar Darmawan.
Ia menambahkan, suplai listrik untuk objek-objek vital nasional dan tempat pelayanan umum seperti bandara, terminal, pelabuhan, rumah sakit, tercukupi dengan baik. “Untuk pengamanannya, PLN juga bersinergi dan bekerja sama dengan Kepolisian RI,” tambahnya.
Khusus untuk pemenuhan kebutuhan listrik di Pulau Jawa, menurut Direktur Operasional PLN Area Jawa Bagian Tengah Amir Rosidin, PLN menyiapkan petugas siaga dalam masa siaga selama dua pekan Lebaran. Sementara itu, pekerjaan konstruksi dan pemeliharaan jaringan yang bersinggungan juga dihentikan untuk meminimalisir risiko gangguan.
“Kami juga menyiapkan Posko Siaga, termasuk Posko Mobile dan Telekomunikasi,” ujarnya.
Pewarta: Manurung