PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Diduga sisa Perang Dunia (PD) II, puluhan Munisi yang ditemukan Tono (45, warga Skouw Mabo) di kebunnya, diamankan oleh Satgas Pamtas Yonif PR 328/Dgh Kostrad.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 328/Dgh Kostrad, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M.Tr (Han), dalam rilis tertulisnya di Keerom, Papua, Rabu (15/5/2019).
Diungkapkan Dansatgas, penemuan Munisi ini bermula pada Selasa (14/5/2019) saat Tono menggali tanah untuk menggemburkan kebun miliknya.
“Ketika menggali kedalaman 40 cm, Pak Tono merasakan cangkulnya mengenai benda asing,” terangnya.
“Penasaran, tanah tersebut disingkirkannya dengan hati-hati, ternyata banyak benda asing seperti potongan besi-besi kecil itu mirip peluru,” tambahnya.
Karena merasa menemukan barang yang dapat membahayakan, lanjut Erwin, Tono pun langsung berlapor ke Satgas yang berada di Pos Muara Tami.
“Atas laporan tersebut, Danpos (Lettu Inf Rahmanto) beserta 9 anggota langsung menuju lokasi penemuan munisi tersebut,” ujar Erwin .
“Dan saat diperiksa, memang benar potongan besi itu merupakan munisi yang masih utuh namun berkarat. Setelah di cek kembali, munisi berkaliber 7,62 mm itu berjumlah 44 butir,” imbuhnya.
Dengan adanya temuanya tersebut, dikatakan Erwin, di pandu Tono maka Rahmanto dan anggotanya melakukan penyisiran disekitar lokasi penemuan.
“Penemuan munisi yang diduga sisa Perang Dunia ke-II seperti ini bukan yang pertama di wilayah Skouw, sehingga Danpos dan anggotanya menyisir disekitar kebun Pak Tono, dan hingga saat itu belum ditemukan kembali,”tegas lulusan Akmil Tahun 2002 itu.
Untuk diketahui, pada bulan Nopember 2018, Satgas Pamtas Yonif PR 328/Dgh menemukan Bom sisa PDII yang memiliki diameter 30 cm.
“Munisi aktif yang tertanam itu masih bisa membahayakan, apalagi di kebun biasanya warga membakar sampah. Jika itu terjadi maka munisi itu dapat meletus dan proyektil atau kelongsongnya rekoset kemana-mana atau mengenai orang yang ada disekitarnya,” tambahnya.
Terpisah Rahmanto menjelaskan bahwa dugaan munisi merupakan sisa peninggalan PD dikarenakan lokasi penemuan tersebut berada di sekitar pantai Skouw yang memang sejarahnya menjadi medan pertempuran kala itu,”ujarnya.
Ditegaskan Rahmanto bahwa saat ini munisi-munisi tersebut telah mereka amankan di Pos Satgas, kemudian untuk mengantisipasi, dirinya pun telah mengingatkan warga untuk mewaspadai adanya munisi atau bahan peledak di wilayahnya.
“Dengan adanya temuan ini kami pun telah berpesan ke warga untuk lebih hati-hati, tidak menutup kemungkinan masih ada munisi atau bahan peledak yang tertanam dan masih bisa meledak jika ada benturan maupun kena panas atau api,”pungkasnya.
Pewarta: Putri