SERPONG, BeritaBhayangkara.com – Latihan Antar Kecabangan (Ancab) TNI AD 2019 di Baturaja yang akan datang, bukan hanya sebagai latihan simulasi perang di medan sebenarnya, namun juga sarana menguji fisik, strategi serta mengukur kemampuan awak dalam mengoperasionalkan Alutsista Peluru Kendali (Rudal) Mistral yang dimiliki Yonarhanud 1/1 Kostrad.
Hal tersebut disampaikan Komandan Batalyon (Danyon) Arhanud 1/1/ Kostrad Letkol Arh Choirul Huda S.Sos dalam rilis tertulisnya di Serpong, Tangerang, Kamis (18/7/2019).
Dikatakan Danyon, sejumlah 219 prajurit, beserta Alutsista yang dimiliki Batalyon Arhanud 1/Kostrad akan diterjunkan dalam Latancab yang akan dilaksanakan di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) TNI AD, Baturaja di awal Agustus 2019 ini.
“Ini adalah latihan tempur tingkat Brigade, dimana pelaku utamanya adalah Brigif Para Raider 17 Kostrad, didukung satuan-satuan bantuan tempur dari Arhanud, Armed, Kavaleri, Penerbad serta kecabangan lain yang ada di Angkatan Darat,” ujarnya.
“Untuk menghadapinya, berbagai latihan di satuan telah kita lakukan diantaranya drill Alutsista, sinkronisasi antara radar sampai dengan pengecekan materil Alutsista dari Pindad, Dohar Sista Arhanud, Denpal serta Dislaikad,’’ terangnya.
“Selain itu, dengan diawali latihan Posko I dan latihan simulasi tempur yang telah dilaksanakan beberapa hari lalu, latihan tersebut, benar-benar dapat dijadikan pegangan dalam mendukung pelaksanaan gladi lapang Latancab di Baturaja nantinya,” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan Alumni Akmil 2001 ini, urgensi dari latihan ini untuk mewujudkan sinergitas satuan antar kecabangan dalam melaksanakan operasi manuver tingkat brigade.
“Selain itu, sebagai sarana pematangan menuju latihan gabungan TNI yang akan datang. Outputnya, sebagai bahan evaluasi dalam pembinaan kemampuan operasional satuan, serta untuk memperoleh data kemampuan tempur satuan,” ucapnya.
Untuk menunjang latihan tersebut, lanjut Choirul, tiga Baterai Arhanud atau setingkat Kompi, akan dikerahkan untuk mengikuti latihan puncak di tingkat TNI AD itu.
“Baterai A dilengkapi radar Mistral Coordination Post (MCP), yaitu Radar X Band yang mampu melakukan target detection, identification dan tracking. Alat ini mampu mengidentifikasi sasaran jarak 30 km dan sasaran di ketinggian 4.000 meter serta dilengkapi dengan satuan tembak berupa Multi Purpose Combat Vehicle (MPCV), buatan Perancis, yang dapat mengarahkan Rudal secara otomatis setelah mendapatkan informasi sasaran dari Radar MCP” jelasnya.
“Sementara Baterai B dan C dilengkapi dengan Advanced Twin Launcher Anti Air Strike (ATLAS), Rudal Mistral Atlas dengan platform Komodo buatan PT Pindad, yaitu kendaraan satuan penembak (Satbak) memiliki dua peluncur misil,” tambahnya.
“Saat mengunci sasaran, dua misil akan bekerja sesuai target, satu misil bisa membidik tepat, ketika satu misil lain mengalami trouble,” tegasnya.
Sebagai Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur), ujar Choirul, dalam latihan itu, satuannya memiliki tugas pokok untuk melindungi obyek rawan di daerah operasi dari serangan udara baik dari pesawat udara maupun ancaman lainnya yang menggunakan wahana udara.
“Diantaranya melindungi Pos Komando Satuan Tugas Darat (Posko Satgaratp) dan melindungi manuver pasukan yang berada daerah depan pertempuran, serta melindungi stelling Satuan Armed dari kemungkinan serangan udara musuh,” pungkasnya.
Pewarta: putri