KUBU RAYA, BeritaBhayangkara.com – TNI Manunggal Membangun Desa ke-105 yang dilaksanakan Kodam XII/Tanjungpura di tiga wilayah secara resmi telah ditutup pada Kamis kemarin. Pelaksanaan TMMD di Kodim 1014/Pangkalan Bun dan Kodim 1203/Ketapang di tutup langsung oleh Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Herman Asaribab sedangkan di Kodim 1205/Sintang, Pangdam XII/Tpr diwakili oleh Kasiterrem 121/Abw, Kolonel Inf Nyamin, Senin (12/8/19).
Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos mengatakan, TMMD ke-105 dalam pelaksanaanya sukses digelar oleh Kodam XII/Tpr. Seluruh pembangunan fisik berhasil diselesaikan tepat waktu. Begitu pula pembangunan sasaran non fisik seluruhnya telah dilaksanakan.
“Keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras Satgas TMMD Kodam XII/Tpr serta berkat kerjasama dan dukungan dari seluruh pihak, baik dari Polri, Pemda serta masyarakat,” ujar Kapendam XII/Tpr.
Disampaikan Kapendam XII/Tpr hasil pembangunan dari pelaksanaan TMMD telah mewujudkan mimpi bagi masyarakat, yang sejak berpuluh puluh tahun mendambakan adanya pembangunan infrastruktur. Seperti masyarakat Desa Sekukun yang menjadi lokasi program TMMD ke-105 Kodim 1203/Ktp selama puluhan tahun terisolir.
Untuk pergi ke desa tetangga saja harus melewati jalur sungai dan memakan biaya besar apalagi hendak ke ibukota kabupaten. Namun dengan adanya pembuatan jalan oleh Satgas TMMD kini Desa Sekukun sudah terkoneksi dengan desa lainnya.
Begitu juga pembangunan peningkatan jalan yang dilaksanakan di dua lokasi TMMD lainya sangat bermanfaat sekali bagi masyarakat desa tersebut. Masyarakat menjadi mudah untuk meningkatkan perekonomiannya. Saat ini jalan yang dibangun telah dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 dan juga roda 4. Jalan yang sebelumnya kondisinya rusak, yang sama sekali tidak dapat dilalui, khususnya pada saat hujan.
“Adanya jalan yang dibangun Satgas TMMD ke-105 menjadi penunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Kapendam XII/Tpr.
Selain itu pembangunan jembatan sebanyak 3 unit oleh Satgas TMMD di Desa Sukarame, Arut Utara, Kalteng telah mewujudkan asa warga desa yang ingin memiliki jembatan sebagai akses jalan penghubung antara desa dan sebagai sarana mempermudah masyarakat mengangkut hasil panen.
Tidak hanya pembuatan jalan dan jembatan, Satgas TMMD bersama masyarakat juga melaksanakan perehaban tempat-tempat ibadah, membangun PJU tenaga surya, membangun tribun dan lapangan sepak bola serta pembuatan jamban.
Keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan TMMD secara tidak langsung adalah cara TNI untuk melestarikan semangat kegotongroyongan. TNI mengajarkan kepada masyarakat bagaimana caranya membangun wilayah mereka. Selain itu dengan bekerja bersama akan timbul ikatan kedekatan antara TNI dengan masyarakat.
“Inilah tujuan utama dari TMMD yaitu kemanunggalan TNI dengan rakyatnya,” ujar Kapendam XII/Tpr.
Hasil pekerjaan yang telah dilakukan dalam TMMD ke-105 ini, akan terus dipantau dan dievaluasi. Kodam XII/Tpr berharap setelah hasil pekerjaan itu diserahkan kepada Pemerintah Daerah, dapat dilanjutkan dengan peningkatan pembangunannya kedepan, tambah Kapendam XII/Tpr.
Sedangkan Pemerintah Daerah yang wilayahnya menjadi lokasi sasaran TMMD sangat terbantu dengan adanya TMMD. Seperti yang diungkapkan oleh Bupati Ketapang, Martin Rantan saat acara penutupan, TMMD ini menjadi pemacu perkembangan masyarakat yang berada di desa agar dapat membangun desanya menjadi lebih maju.
“TMMD bukan juga hanya membangun wilayah desa akan tetapi dapat mengedukasi masyarakat untuk membangun wilayahnya,” ujarnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bupati Sintang, Jarot Winarno. Menurutnya pelaksanaan TMMD sangat membantu pemerintah daerah dalam hal membuka akses transportasi di desa. Seperti yang diketahui, satu di antara program dalam TMMD kali ini adalah pembukaan atau pembangunan akses jalan dari Riam Batu sampai ke Benua Kencana sejauh 9.54 kilometer, pungkasnya.
Pewarta: Ptri