JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus tidak hanya dilakukan di Istana Merdeka, tetapi juga di sejumlah tempat. Seperti biasanya, bendera Merah Putih berkibar di seluruh penjuru nusantara seperti halnya yang dilaksanakan oleh Rukun Warga 011 Bukit Permai-Cibubur Indah, Jakarta Timur, Sabtu, (17/08/2019).
Pluralisme atau paham harmoni dalam keberagaman menjadi perekat bangsa hingga memunculkan kekuatan persatuan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika begitu tepatnya mewakili semangat hidup selaras dan saling menghormati perbedaan.
Kita pun masih harus menghadapi musuh nyata lainnya, yakni radikalisme. Keberhasilan radikalisme menyusup ke segala lini masyarakat menunjukkan lemahnya kemampuan bangsa ini untuk belajar dari bangsa lain.
Beberapa negara yang mengalami konflik horizontal dan perpecahan merupakan contoh paling konkret betapa kuatnya kemampuan radikalisme memorak-porandakan suatu negara.
Rekaman Wawancara bersama Tokoh Pemuda Bukit Permai Arto Krisbiantoro;
Untuk menggelorakan kembali semangat persatuan di tengah keberagaman, Warga Bukit Permai yang Cinta Damai memahami bahwa pluralisme bukan menonjolkan perbedaan, melainkan saling menghormati perbedaan sesuai batasan kaidah hukum yang sudah menjadi kesepakatan di NKRI.
Dalam sambutanya Inspektur Upacara Ir. Bambang Prabowo yang juga Ketua RW 011 Bukit Permai menyampaikan, perayaan memperingati HUT Kemerdekaan RI Ke 74 adalah bukti nyata bahwa kita ini masih mempunyai semangat paling tidak sudah 74 kali pekik Merdeka membahana disertai berkibarnya Sang Saka Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia.
“Persatuan dan kesatuan terwujud karena masing-masing tidak mempersoalkan perbedaan, makna sesungguhnya bahwa perbedaan, keberagaman saat itu indah, ” ujarnya.
Tonton Juga:
Lebih lanjut disampaikannya bahwa tantangan para generasi paska kemerdekaan adalah memelihara keberagaman dalam persatuan dan kesatuan agar bangsa ini tetap utuh.
“Ideologi Pancasila yang sudah menjadi kesepakatan sejak lahirnya bangsa ini harus terus diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat sosial sehari-hari,” tegasnya
“Persatuan dan kesatuan akan terpelihara bila kita masing-masing dapat mengendalikan diri,” tambahnya.
Selanjutnya, Bambang menyampaikan bahwa pergantian Presiden sudah sebanyak 7 kali, masihkah bangsa ini akan tetap tinggal di landasan? Kapan lagi kita berupaya untuk tinggal landas? Kapan kita berusaha untuk mensejajarkan dengan negara-negara lain, apakah kita masih harus mempersoalkan perbedaan yang tidak ada hentinya?,” ungkapnya seraya menanyakan kepada seluruh peserta yang hadir.
Tonton Juga:
Diakhir sambutannya, Bambang mengajak seluruh peserta upacara yang hadir untuk mulai memajukan bangsa dan negara ini menuju Indonesia Unggul, sama halnya seperti tema yang diangkat “Dengan Semangat Persatuan dan Kesatuan mengisi kemerdekaan dengan bekerja dan bekerja membangun dan terus membangun”.
“Akhiri segala sesuatu yang berpotensi mencabik-cabik persatuan dan kesatuan, Inshaallah makan negara ini akan menuju kesejahteraan dan selalu dalam perlindungan serta keselamatan,” tuturnya mengakhir sambutannya.
Sementara itu, Ketua RT 02 Dr. Riptono mengungkapkan fenomena intoleransi dan diskriminasi berbasis SARA, permusuhan akibat perbedaan pilihan politik, hingga radikalisme tidak terjadi di Bukit Permai, Cibubur. Saat ini, walau sebelum dan sesudah Pilpres kami tetap guyub, gotong royong membangun di lingkungan sekitar karena hal tersebut adalah sel-sel penting untuk menangkal hal tersebut, ” pungkasnya.
“Walaupun saat Pilpres berbeda pilihan, tak membuat kami terpecah karena tingkat kedewasaan dan sekarang ini Persatuan yang utama, khususnya warga Bukit Permai untuk mendukung pemerintahan dalam membangun Indonesia melalui Pembangunan SDM seperti yang disampaikan Presiden Terpilih Ir. H. Joko widodo dalam Visi Indonesia yang disampaikan di sentul beberapa hari yang lalu demi Indonesia maju yang sejahtera,” paparnya.
Pewarta: Ptri