banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Inovasi Satgas Pamtas Yonif R 408, Kartu BPJS Nenek Maria dan Puluhan Warga

Puluhan warga kurang mampu di perbatasan RI-RDTL dapat memiliki kartu BPJS

NTT, BeritaBhayangkara.com – Melalui program inovatif yang digelar Satgas Pamtas Yonif Raider 408/Sbh, akhirnya Nenek Maria Luciana Leki (80) bersama puluhan warga kurang mampu di perbatasan RI-RDTL dapat memiliki kartu BPJS.

Demikian disampaikan Dansatgas Pamtas RI-RDTL Yonif Raider 408/Sbh, Mayor Inf Joni Eko Prasetyo S. I. P., dalam keterangan tertulisnya di Belu, NTT, Senin (2/9/2019).

Diungkapkan Joni, diakhir-akhir masa tugasnya menjaga perbatasan, Yonif Raider 408/Sbh melakukan terobosan baru untuk membantu warga kurang mampu, supaya memiliki kartu BPJS yang memang sangat dibutuhkan warga untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.

“Selain tugas pokok kita menjaga perbatasan, kita juga membantu mengatasi kesulitan warga, sekaligus mewujudkan harapan dan impian warga di perbatasan,” katanya.

Mayor Joni menjelaskan bahwa, untuk mewujudkan impian warga tersebut, pihaknya lewat Tim Kesahatan Satgas yang diketuai Letda Ckm dr. Handrian Parikesit, berinisiatif menggelar program unggulan inovatif Satgas.

Implementasinya, ujar Joni, Satgas bekerjasama dengan Instansi BPJS, Dinsos, Disdukcapil dan Dinkes Atambua, membantu pengalihan kartu BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) Anggaran Penerimaan Bantuan Daerah ( APBD) yang sudah meninggal yang berada di wilayah kerja Puskesmas Laktutus dan Pos Laktutus masyarakat yang memiliki BPJS (PBI) (APBD) yang sudah meninggal dialihkan untuk masyarakat kurang mampu yang tepat sasaran di wilayah perbatasan.

“Setelah melalui proses selama lebih dari 2 bulan, akhirnya puluhan warga kurang mampu mendapatkan JKN BPJS Kesehatan yang diserahkan langsung oleh Bupati Belu Willybrodus Lay, S.H., di kantor Desa Nananoe, pada Sabtu (31/8/2019),” ujarnya.

Tidak hanya pemberian kartu BPJS secara simbolis, warga pun mendapatkan penyuluhan tentang penggunaan BPJS oleh instansi terkait lainnya.

Salah satu warga yang mendapatkan kartu BPJS sekaligus menjadi perhatian Satgas, kata Joni, yaitu Maria Luciana Leki (80), warga Kelurahan Nananoe, Kec. Nanaet Dua Besi, Kab. Belu.

Karena dari puluhan warga yang dibantu proses pembuatan BPJS hanya, nenek Maria yang proses birokrasinya lumayan panjang. Namun demikian nenek yang memiliki dua anak dan 10 cucu tersebut bisa tersenyum bahagia karena sudah memiliki kartu BPJS untuk berobat, apalagi kondisi kesehatannya saat ini sudah mulai sakit-sakitan.

“Sambil terbata-bata, dan sulit berdiri, nenek Maria mengaku senang dan terharu bisa mendapatkan kartu BPJS, sehingga tidak lagi membebani anak dan cucu-cucunya,” terang Joni.

Sementara itu, Dokter Handrian mengatakan, salah satu alasan digelarnya program tersebut dikarenakan sampai saat ini belum ada yang membantu warga di perbatasan untuk mengurus pengalihan BPJS. Padahal, ungkapnya, ini sangat penting karena manfaatnya dapat digunakan warga untuk seumur hidup.

“Kita (Satgas) ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan oleh masyarakat dalam jangka waktu yang panjang (seumur hidup),” imbuhnya.

Perlu di ketahui, di Kabupaten Belu BPJS Dibantu oleh Satgas dan Seluruh Instansi terkait memiliki misi yang sama menargetkan Universal Health Coverage (UHC) 100% masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan fasilitas tersebut. Sampai saat ini laporan dari data BPJS untuk kabupaten Belu masih 82% Untuk itu, selain melaksanakan tugas pokok menjaga keutuhan wilayah NKRI, Satgas membangun kerjasama dengan BPJS dan instansi pemerintah.

Pewarta: Putri