PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Tiba di bandara Rendani – Manokwari, rombongan Kapolri dan Panglima TNI disambut jajaran Forkopimda Papua Barat. Dilanjutkan transit sejenak di ruang VIP kemudian rombongan bertolak menuju Makodam XVIII/Kasuari dengan pengawalan anggota bersenjata lengkap, Selasa, (03/09/2019).
Setibanya di Makodam rombongan menuju masjid Kodam untuk melaksanakan sholat Dhuzur berjama’ah sebelum menuju aula untuk memberikan pengarahan kepada prajurit TNI Polri di wilayah Manokwari. Kegiatan ini merupakan rangkaian agenda kunjungan Kapolri dan Panglima TNI di Propinsi Papua dan Papua Barat selama beberapa hari kedepan. Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh 612 prajurit gabungan TNI – Polri se-wilayah Manokwari.
Adapun pejabat Polri yang turut mendampingi antara lain Kabaharkam Polri Komjen Pol Drs. Condro Kirono, M.M. M.Hum, Kabaintelkam Polri Komjen Pol Drs. Agung Budi Maryoto, M.Si, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Muhamad Iqbal, S.I.K, Wakalemdiklat Polri Irjen Pol Dr. Boy Rafli Amar, M.H, Karo Bekum Slog Polri Brigjen Pol Drs. Sadono Budi Nugroho, SH, Karo Provost Polri Brigjen Pol Drs. Hendro Pandowo, M.Si dan Koorspripim Polri Kombes Pol Ferdy Sambo, SH, S.I.K, M.H.
Kegiatan diawali dengan laporan perwira yang di tunjuk, dilanjutkan dengan makan siang bersama prajurit TNI – Polri disambut dengan ucapan selamat datang oleh Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.
Dalam arahannya Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, SIP menyampaikan ucapkan terimakasih kepada seluruh komandan lapangan dan satuan atas kesigapan dalam mengamankan Manokwari dan sekitarnya. Keberhasilan kita dalam melaksanakan agenda pemilihan umum serentak karena sinergitas TNI – Polri, sesuai dengan amanat undang – undang TNI akan siap mendukung Polri dalam menjaga kamtibmas bila dibutuhkan. Selanjutnya agenda kedepan kami ingin berkunjung ke Wamena untuk melaksanakan tatap muka dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat disana. Terakhir saya berpesan tetap jaga soliditas TNI – Polri, tutup Panglima.
Kemudian dalam arahannya, Kapolri menyampaikan bahwa kerusuhan yang terjadi di Papua Barat kemarin karena ada gerakan dari kelompok tertentu untuk menarik perhatian pada saat sidang umum PBB yang tujuannya adalah referendum. Sehingga kita perlu perkuat peran Intelijen untuk mengantisipasi itu. Masalah kedua yaitu konflik antara masyarakat asli dengan pendatang maupun masyarakat asli dengan masyarakat asli yang berbeda suku.
Langkah kita adalah lakukan pendekatan kepada kelompok tersebut baik soft maupun penegakan hukum, kemudian galakan kegiatan pembauran masyarakat dalam bentuk olahraga bersama yang diselenggarakan oleh TNI, Polri dan Pemda. Apabila ini dilaksanakan saya kira kejadian kerusuhan kemarin tidak perlu terjadi, ujar Kapolri.
Selain itu Kapolri juga memuji atas kinerja TNI, Polri, Pemda dan tokoh masyarakat terhadap fase pemulihan pasca kerusuhan di Kota Sorong dan Manokwari.
“Saya beri nilai 9, karena cepat sekali penanganannya seolah tidak terjadi apa apa”, ucap Kapolri. Kegiatan pengarahan selesai, selanjutnya rombongan menuju bandara untuk persiapan take off menuju Jayapura.
Pewarta: Manurung