banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Panglima TNI : Latgab TNI Tingkatkan Interoperabilitas Lintas Matra

Upacara Penutupan Latihan Gabungan Tentara Nasional Indonesia (Latgab TNI) “Dharma Yudha 2019”

SITUBONDO, BeritaBhayangkara.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. diwakili oleh Komandan Sekolah Staf dan Komando (Dansesko) TNI Marsdya TNI Trisno Hendradi menutup Latihan Gabungan Tentara Nasional Indonesia (Latgab TNI) “Dharma Yudha 2019”, bertempat di lapangan upacara Puslatpur Marinir 5 Baluran, Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis (12/9/2019).

Panglima TNI dalam amanatnya yang dibacakan oleh Marsdya TNI Trisno Hendradi menyampaikan bahwa Latgab TNI merupakan upaya untuk meningkatkan interoperabilitas lintas matra dalam melaksanakan kampanye militer. Pasalnya, interoperabilitas tersebut sangat dibutuhkan mengingat spektrum ancaman yang di hadapi saat ini semakin kompleks dan sarat dengan penggunaan teknologi tinggi.

“Diharapkan ke depan, TNI juga menjadikan network centric warfare sebagai salah satu target dalam pengembangan kemampuan lintas matra,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Menurutnya, apa yang menjadi keinginan kita (TNI) tersebut membutuhkan kemampuan sumber daya manusia yang sangat tinggi yakni prajurit-prajurit yang selalu membina diri dan meningkatkan profesionalismenya.

“TNI juga harus menjadi organisasi yang adaptif agar berhasil dalam melaksanakan tugas pokoknya menghadapi tantangan yang dinamis. Adaptif dan tidak berpuas diri serta terus menerus mengevaluasi organisasi demi perbaikan di masa mendatang,” tegas Panglima TNI.

Panglima TNI juga mengingatkan bahwa rakyat dan bangsa Indonesia menaruh harapan yang sangat besar dan sangat membanggakan TNI-nya. Untuk itu, kepercayaan tersebut harus dijunjung tinggi diantaranya dengan terus menerus memelihara kemanunggalan TNI dengan rakyat.

“Di seluruh pelosok tanah air, rakyat menantikan kiprah prajurit-prajurit TNI. Tidak hanya penguasaan Alutsista, Satuan dan prajurit TNI juga harus menguasai kondisi wilayah sehingga dapat membantu mengatasi kesulitan rakyat di sekitarnya,” tambahnya.

Menurut Panglima TNI, gangguan keamanan di Papua merupakan salah satu contohnya. Oleh sebab itu, TNI harus dapat menghadirkan rasa aman kepada rakyat Indonesia di Provinsi Papua dan Papua Barat. “TNI harus terus memberikan dukungan bagi program pembangunan pemerintah agar masyarakat kita di Papua dan Papua Barat semakin sejahtera,” ujarnya.

Diakhir amanatnya, Panglima TNI menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh penyelenggara serta para pelaku yang telah menyukseskan pelaksanaan Latihan Gabungan TNI “Dharma Yudha 2019”.

“Saya bangga atas profesionalisme yang telah ditunjukkan seluruh peserta latihan. Oleh karena itu, laksanakan evaluasi secara menyeluruh untuk kemajuan TNI serta konsolidasi dengan cermat,” pungkasnya.

Pewarta: Ptr