banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Patroli Udara Tinjau Karhutla, Kapolri: Deteksi, Cari Teroris Bisa, Masa Ga Bisa Cari Kelompok Pembakar

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Polisi Prof. H.M Tito Karnavian, Ph D dan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. patroli udara meninjau kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau

RIAU, BeritaBhayangkara.com – Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jendral Polisi Prof. H.M Tito Karnavian, Ph D dan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,S.I.P. bersama dengan sejumlah pejabat terkait melaksanakan patroli udara meninjau kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau. Minggu, (15/09/2019).

Dalam kunjungannya kali ini, Kapolri didampingi oleh Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dr. Dedi Prasetyo, M.Hum, M.Si., M.M, Karo Provost Divisi Propam Polri Brigjen Pol Drs. Hendro Pandowo, M,Si dan Koorspripim Polri Kombes Pol Ferdy Sambo, SH, S.IK, MH.

Setibanya di Lanud Roemin Nurjadin Kapolri beserta rombongan langsung menuju gedung Pandawa. Sedangkan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto,S.I.P. sudah mendarat di Kota Pekanbaru sejak sabtu kemarin.

Dalam kegiatan tersebut, rombongan melaksanakan patroli udara untuk meninjau titik api dengan menggunakan 2 (dua) Heli Super Puma TNI AU yang bertolak pada pukul 10.40 WIB. Adapun pejabat yang ikut mendampingi antara lain Gubernur Riau, Kepala BNPB, Dirjen Gakum LHK, Pangdam I/BB, Kapolda Riau, Asops Panglima TNI, Asops Kapolri dan Kepala Pusat Meteorologi BMKG.

Setiba di Desa Kerumutan Kab. Pelalawan, rombongan menuju titik pemadaman api dengan menempuh jalur darat. Kapolri dan Panglima TNI meninjau langsung dan berdiskusi dengan anggota TNI – Polri yang bertugas melakukan pemadaman. “Apa kendala yang saat ini dihadapi?” tanya Panglima. Permasalahan saat ini adalah sulitnya mencari sumber air untuk melakukan pemadaman, sehingga cara yang efektif adalah dengan water boombing, imbuh panglima TNI.

Dalam waktu yang sama Kapolri juga menyampaikan hasil pengamatan dari udara bahwa yang sudah menjadi perkebunan baik sawit maupun hutan tanaman industri, sementara yang terbakar rata-rata hutan atau semak, artinya ini sengaja di bakar bukan natural, sengaja dibuat oleh pelaku untuk land clearing dengan harga murah.

Langkah yang perlu dilakukan adalah soft dan keras, saya minta jajaran Polda akan saya berlakukan reward and punishment, supaya serius mendeteksi siapa saja yang melakukan pembakaran itu, kalau saya berkeyakinan kelompok orangnya itu – itu saja, masak kita gak bisa deteksi? Sama halnya seperti kita cari maling, kita cari teroris aja bisa masa kita cari pembakar lahan dan hutan tidak bisa? Ini kan bukan daerah yang padat penduduk seperti di Jawa, penduduknya relatif jarang artinya komunitas itu saling kenal satu sama lain.

“Nah, ini harusnya bisa dideteksi lakukan pendekatan kepada mereka atau petugas pro aktif melakukan penangkapan. Kalau ada pembakaran tetapi tidak bisa tangkap, bagi saya itu kegagalan operasi penegakan hukum dan pasti akan saya berikan sanksi,” tegas Kapolri.

Disela-sela rombongan beranjak meninggalkan lokasi. Panglima TNI dan Kapolri memberikan dukungan semangat motivasi kepada anggota yang bertugas dilapangan. Beliau juga menyampaikan ucapan terimakasih yang tak terhingga atas kerja keras seluruh anggota TNI – Polri yang sampai saat ini masih melakukan pemadaman. Diharapkan dalam waktu dekat ini segera turun hujan agar permasalahan kebakaran ini segera selesai.

Pewarta: Damar