KUBU RAYA, BeritaBhayangkara.com – Dua hari mengawali tugasnya di bumi khatulistiwa, Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menunjukan keseriusannya dalam upaya penanggulangan bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal itu beliau tunjukan dengan turun langsung meninjau lokasi karhutla di Desa Nipah Panjang, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya pagi tadi, Kamis (19/9/19).
Dalam peninjauan tersebut Pangdam XII/Tpr didampingi oleh Asops Kasdam XII/Tpr, Kolonel Inf Fredy Sianturi, Kapendam XII/Tpr, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe, S.Sos., dan Dandim 1207/BS, Kolonel Arm Stefie Tjanje Nuhujanan.
Dari dermaga Rasau, dengan menggunakan speedboat hampir kurang lebih dua jam setengah menyusuri Sungai Kapuas, Pangdam XII/Tpr beserta rombongan tiba di lokasi kebakaran. Pangdam XII/Tpr disambut Muspika Batu Ampar dan langsung meninjau lokasi terbakar seluas kurang lebih 75 hektar di Desa Nipah Panjang. Dari pantauan tampak Satgas Karhutla bersama masyarakat berjibaku memadamkan api.
Saat memberikan keterangan pada para awak media, Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad menyampaikan, di wilayah Batu Ampar yang semula kemarin ada 4 titik api hari ini bertambah menjadi 2 titik api.
“Hari ini kita tinjau bersama rekan-rekan Muspida, sampai saat ini seperti yang kita lihat Satgas Karhutla yang terdiri dari TNI ada 30 orang, Kepolisian ada 7 orang serta masyarakat ada 80 orang, sudah hampir 3 bulan ini mereka terus menerus bahu membahu bekerja untuk memadamkan api,” ujar Pangdam XII/Tpr.
Disampaikan juga olehnya, penyebab sulitnya api dipadamkan oleh personel Satgas Karhutla karena lahan yang terbakar di Desa Nipah Panjang ini adalah lahan gambut dan kondisi angin yang berubah-rubah menyebabkan api sulit untuk di padamkan.
“Karena kondisi di lahan gambut, api tidak langsung mati tapi menjadi bara di dalam, setelah itu kena angin hidup lagi, kemudian ketersediaan air juga menjadi kendala, Satgas harus mengambil air kurang lebih 200 meter itu yang menjadi persoalan,” terang Pangdam XII/Tpr.
Menurut Pangdam XII/Tpr sesuai dengan data, dibandingkan pada tahun sembilan puluhan untuk kebakaran lahan pada tahun ini mengalami penurunan. Hal ini menunjukan sudah adanya sedikit kesadaran dari masyarakat untuk tidak membakar lahan.
“Akan tetapi masih perlu ditingkatkan lagi, bagaimana hal ini bisa menjadi suatu budaya, bahwa memang perlu dalam membakar lahan dilakukan secara terorganisir dan kehati-hatian sehingga kepentingan masyarakat juga terpenuhi dan tidak merugikan kepentingan yang lain,” kata Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad.
Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengatakan, untuk saat ini Kalbar mendapatkan dukungan satu pesawat jenis Casa dari Lanud Abdulrahman Saleh dalam rangka rekayasa cuaca dengan membuat hujan buatan
Untuk modifikasikasi cuaca mereka nanti akan melihat apakah cuaca di atas Kalbar ini memungkinkan untuk di buat hujan buatan karena persyaratannya harus ada awan. Kemudian nanti akan diberikan garam sehingga terjadi reaksi kimia sehingga menurunkan hujan. Mudah-mudahan dari data badan geofisika awan sudah mulai terbentuk jika memungkinkan maka akan digunakan pesawat itu untuk membuat hujan buatan,” pungkas Pangdam XII/Tpr.
Selain meninjau lokasi dalam kesempatan tersebut, Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad juga memberikan bantuan yang diberikan secara simbolis untuk Satgas Karhutla dan masyarakat. Bantuan diharapkan dapat menambah semangat mereka dalam upaya pemadaman lahan yang terbakar.
Pewarta: Ptri