PONTIANAK, BeritaBhayangkara.com – Kodam XII/Tanjungpura akan memaksimalkan pelaksanaan operasi penanggulangan Karhutla. Adapun langkah yang dilakukan Kodam XII/Tpr akan menggelar operasi mandiri. Ini disampaikan Pangdam XII/Tpr, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad saat mengikuti Rapat Koordinasi penanganan Karhutla melalui video conference di Graha Khatulistiwa Mapolda Kalbar yang dipimpin oleh Gubernur Kalbar bersama dengan Forkopimda Kalbar dan Forkopimda Kabupaten dan Kota se-Kalbar, Jumat (20/9/19).
“Oleh karena itu saya perintahkan kepada Dansatgas, Danrem dan Dandim untuk melaksanakan operasi mandiri selama 3 hari mulai tanggal 23 sampai dengan 26 September 2019,” ujar Pangdam XII/Tpr.
Pangdam XII/Tpr menyampaikan, dalam pelaksanaan operasi mandiri ini Kodam XII/Tpr akan mengerahkan semua personel TNI yang ada di wilayah masing-masing diluar dari personel yang tergabung dalam satgas udara.
“Untuk itu segera lakukan persiapan koordinasikan dengan Asops, apabila jajaran memerlukan bantuan segera koordinasikan,” tegas Pangdam XII/Tpr.
Pangdam XII/Tpr, Mayjen Muhammad Nur Rahmad menjelaskan adapun tujuan dari operasi mandiri ini adalah untuk memperbesar hasil dari operasi yang telah dilakukan selama ini. Adapun langkah pertama adalah menggelar operasi darat. Dalam operasi ini akan dikerahkan seluruh personel TNI Angkatan Darat yang ada di wilayah dibantu personel TNI lainnya dan kepolisian. Adapun tugas utamanya adalah melakukan pencegahan karhutla semaksimal mungkin dengan sasaran baik itu lahan perusahaan dan milik masyarakat.
“Jadi waktu kedepan ini targetnya kita tidak ada titik api maupun titik api tambahan,” jelasnya.
Lanjutnya, yang kedua melaksanakan operasi pelanggaran hukum. Dalam operasi ini TNI akan ada personel membantu kepolisian dan kejaksaan untuk melakukan penegakan hukum. Kemudian yang ketiga adalah operasi Yustisi yakni TNI akan membantu pelaksanaan operasi yang dilakukan pemerintah daerah untuk menertibkan perusahaan perusahaan yang melanggar konsensus.
“Mudah-mudahan melalui operasi mandiri yang dilakukan Kodam ini dapat mengurangi titik api di wilayah Kalbar,” harapnya.
Sedangkan Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji menyampaikan, upaya penanganan pencegahan Karhutla yang telah dilakukan oleh Kabupaten/Kota akan dilakukan evaluasi dan dikaji.
“Kedepan akan dilakukan evaluasi dari penanganan yang sudah ada dari evaluasi itu akan kita akan carikan solusi permanen, solusinya apa siapa berbuat apa sehingga akan kita sampaikan ke kementerian, kalau perlu kita diskusi dengan pakar dan dengan kementerian sehingga ada kesepakatan bersama,” pungkasnya.
Pewarta: Ptri