banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Aster Kasad: Inti Bela Negara Mencintai Negeri

Asisten Teritorial (Aster) Kasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari S.IP., M.Si. dalam acara Pembinaan Keluarga Besar TNI, di Aula Maditziad, Jakarta

JAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Inti dari bela negara adalah mencintai negeri dengan bersikap dan berperilaku serta bertindak demi kebaikan bangsa dan NKRI dengan penuh tulus dan kerelaan berkorban.

Hal tersebut disampaikan Asisten Teritorial (Aster) Kasad Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari S.IP., M.Si. melalui amanat tertulisnya dalam acara Pembinaan Keluarga Besar TNI, di Aula Maditziad, Jakarta, Rabu (25/09/2019).

Saat pembukaan acara yang dihadiri 190 orang peserta dari Forum Komunikasi Putra- Putri Purnawirawan Indonesia (FKPPI) dan Himpunan Putra-Putri Keluarga Angkatan Darat (HIPAKAD), amanat tertulis Aster Kasad tersebut dibacakan oleh Waaster Kasad Brigjen TNI Gathut Setyo Utomo, S.I.P.

“Selaku Aster Kasad, hari ini saya merasa senang dan bangga dapat bertemu dan bersilaturahmi dengan Keluarga Besar TNI khususnya FKPPI dan HIPAKAD,” kata Bhakti Agus.

Menurut Bhakti Agus, organisasi (FKPPI dan HIPAKAD) ini tetap akan menyatu dengan TNI AD.

“Karena hubungan kita telah terjalin sejak mulai dibentuk sampai dengan sekarang, dimana di dalam kepengurusannya adalah putra dan putri purnawirawan,” ujarnya

Oleh karena latar belakang sejarah terbentuknya FKPPI dan HIPAKAD itulah dan ditambah semangat mendukung kemajuan bangsa dan negara, maka menurut Aster Kasad, sudah sepatutnya jika setiap anggota dari organisasi ini dapat terus saling memberikan motivasi.

“FKPPI dan HIPAKAD embrionya adalah TNI, tentunya harus menjadi garda terdepan yang memahami tentang TNI, khususnya Angkatan Darat daripada organisasi kemasyarakatan (Ormas) lainnya” tegas Bhakti Agus.

Lebih lanjut, lulusan Akmil tahun 1987 ini mengungkapkan bahwa sebagaimana Ormas lainnya, FKPPI dan HIPAKAD juga berkewajiban untuk melakukan bela negara.

“Ini sesuai dengan tema yang diangkat yaitu Melalui Pembinaan Keluarga Besar TNI, Kita Wujudkan Kesadaran Bela Negara dalam rangka Mendukung Tugas Pokok TNI AD,” tuturnya.

Dikatakan juga oleh Bhakti Agus, makna kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia, bahwa individu ataupun Ormas harus berada dalam bingkai NKRI dan mempunyai sikap dan perilaku serta bertindak demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia.

“Itu dapat tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan dan kerelaan untuk berkorban demi rakyat dan bangsa,” tegasnya.

Diterangkan juga olehnya, membangun kesadaran bela negara merupakan hal penting, bukan hanya di pemerintah saja, namun juga di seluruh komponen bangsa termasuk Keluarga Besar TNI yang merupakan komponen cadangan.

“Sehingga implementasinya harus lebih kreatif dalam menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara dalam kehidupannya,” tambah Aster Kasad.

Selaku Keluarga Besar TNI, lanjutnya, FKPPI dan HIPAKAD juga harus mampu menyamakan persepsi sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 27 ayat 3.

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pembelaan negara, dimana kesediaan berbakti dan rela berkorban bukan hanya monopoli TNI, akan tetapi menjadi hak sekaligus kewajiban warga negara, yang dapat diimplementasikan melalui pendidikan kewarganegaraan, pendidikan dasar militer atau pengabdian sesuai profesi.

‘’Bukan hanya pendidikan formal, namun juga harus dibekali juga dengan semangat nilai-nilai bela negara yaitu cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, setia kepada ideologi Pancasila, rela berkorban demi bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara,” jelas Bhakti Agus.

“Agar memahami sejarah perjuangan bangsa dan dapat turut serta dalam pembangunan nasional, harus betul-betul tertanam pada jiwa KB TNI,” tambahnya.

“Pendidikan karakter dan bela negara menjadi penting karena ancaman yang dihadapi oleh bangsa kita akhir-akhir ini sangat kompleks, radikalisme (Raka, Raki dan Rala) dan separatisme sudah mulai terdeteksi di kelompok-kelompok pelajar,” ucap Bhakti Agus.

Terkait dengan bela negara bagi generasi muda atau yang lahir mulai tahun 2010 itu, menurutnya, tidak hanya bela negara dalam arti seperti angkat senjata, namun lebih kepada bagaimana menjaga dan memelihara stabilitas nasional dan keutuhan NKRI, serta meningkatkan kualitas diri sendiri maupun keluarga.

“Sehingga, selain mencegah terjadinya intoleransi, perpecahan, radikalisme dan separatisme, kaum milenial juga mampu berprestasi di bidang pendidikan maupun olahraga. Intinya, bela negara itu adalah mencintai negeri ini,” pungkasnya.

Selain para Pejabat dari Sterad turut hadir para Aster dari Kodam Jaya, Kopassus, Kostrad, Ketua Umum FKPPI dan HIPAKAD, serta Direktur Hubungan Kerjasama dan Direktur Pembudayaan BPIP.

Pewarta: Ptri