banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Sempat Ricuh, Situasi Reda Saat Danrem 162/WB Ajak Pedemo Sholat Berjamaah dan Berikan Kultum

Jurus jitu Danrem 162/WB mampu meminimalisir aksi Anarkhis dengan melaksanakan Shalat Berjamaah pada Pedemo

MATARAM, BeritaBhayangkara.com – Aksi unjuk rasa yang dilakukan 10.000 Mahasiswa dari berbagai elemen Mahasiswa se-Pulau Lombok di Kantor DPRD NTB hari ini, Kamis (25/9) berakhir anarkis. Para Mahasiswa merusak pintu gerbang Kantor DPRD yang sudah dijaga ketat oleh aparat Kepolisian, penembakan gas air mata pun tidak dapat terelakan dan terjadinya aksi lempar-lemparan dan kejar-kejaran.

Aksi unras yang dilakukan tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap revisi UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang dinilai akan melumpuhkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan penolakan terhadap RUU KUHP yang akan disahkan DPR.

Melihat kondisi tersebut, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., berkoordinasi dengan Kapolda NTB Irjen Pol Nana Sudjana yang berada di lokasi maupun dengan pimpinan DPRD NTB dan mengerahkan 2 (dua) SSK anggota Yonif 742/SWY dan jajaran Kodim Lombok barat serta Tim Intel Korem dan Kodim Lobar.

Kehadiran anggota Yonif 742/SWY menggunakan delapan unit truk di depan Kantor DPRD NTB jalan Udayana, terlihat mendapat sambutan hangat dari para Mahasiswa yang berada dibawah terik matahari.

Tonton Video Berikut:

Danrem 162/WB langsung melakukan pendekatan dan negosiasi kepada perwakilan Mahasiswa dan diajak sholat Dzuhur berjamaah bersama di Masjid Islamic Center dan dilanjutkan dengan pemberian Himbauan/Kultum kepada Adik adik Mahasiswa.

Dalam kultum yang diberikan Danrem 162/WB Agar menjaga nama baik mahasiswa sebagai panutan dan contoh bagi masyarakat Indonesia, Agar tidak berbuat anarkis dalam aksi demonya yang menodai cita cita luhur Demokrasi dan terakhir disampaikannya jadilah calon generasi penerus Bangsa Indonesia yang dibanggakan dan pemimpin masa depan,” ujar Danrem 162/WB.

“Alhamdulillah, setelah dilakukan pendekatan dan komunikasi akhirnya tidak ada lagi anarkis,” ungkap Danrem.

“Mari bijak dalam menyampaikan aspirasi dengan tetap mengedepankan aturan hukum dan norma agama yang ada, mengingat NTB dikenal sebagai pulau seribu Masjid,” ajaknya.

Selain itu, bersamaan dengan Adzan Ashar Danrem juga mengajak melaksanakan sholat Ashar berjamaah di sepanjang jalan Udayana depan Kantor DPRD NTB yang dipimpin/imami langsung oleh Danrem 162/WB tanpa ada keraguan.

Usai melaksanakan sholat Ashar berjamaah, Danrem 162/WB bersama dengan Ketua/wakil Ketua DPRD NTB serta anggota terus melakukan pendekatan persuasif dan secara perlahan kepada sisa-sisa pendemo yang terdiri dari 31 Aliansi Gabungan mahasiswa dan ormas yang berjumlah 2500 orang.

“Syukur alhamdulilah sisa massa unjuk rasa pukul 17.15 WITA mulai membubarkan diri dengan tertib dan aman kembali ke rumah masing masing,” tutur Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han.

Pewarta: Ptri