PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo kali ini melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) dengan bertolak menuju Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua. Presiden Jokowi tiba di Apron II Bandara Wamena, Jl. Trikora, Distrik Wamena, Kab. Jayawijaya sekira pukul 09.17 WIT dalam rangka kunjungan kerja meninjau lokasi dan situasi Pasca Kerusuhan yang terjadi pada tanggal 23 September 2019.
Setibanya, Presiden RI dan rombongan memasuki Ruang Kedatangan kemudian menerima paparan terkait kondisi landasan pacu Bandara Wamena selanjutnya Presiden RI dan rombongan memasuki Honai Lounge Ruang Keberangkatan dan sekitar Pukul 09.56 wit Presiden RI beserta rombongan tiba di pasar wouma selanjutnya, Iwan S. selaku staf Kementerian PUPR menjelaskan terkait bangunan yang terbakar pada saat kerusuhan dan perencanaan pembangunan bangunan yang terbakar serta Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bangunan Warga di Kabupaten jayawijaya.
Presiden RI beserta rombongan Selanjutnya meninjau pembangunan pasar wouma yang didampingi oleh Menteri PUPR, Gubernur Papua, Kapolda Papua dan Pangdam beserta Rombongan.
Dalam konferensi pers di Pasar Wouma, Presiden RI Ir H. Joko Widodo menyampaikan bahwa Pasar Wouma ini merupakan pasar Tradisional yang menjual bahan makanan, bahan pokok masyarakat baik di wamena dan daerah lain di sekitar wamena dan menjadi prioritas pembangunan Pengerjaan pasar Wouma sudah mulai dikerjakan, dari BUMN sehingga dalam waktu 2 minggu akan selesai dan dapat digunakan sehingga keadaan ekonomi dapat kembali pulih. Aparat TNI dan Polri siap menjaga keamanan agar perekonomian di wamena kembali pulih, pungkasnya.
Kemudian, Presiden RI beserta rombongan meninjau Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar pada saat kerusuhan tanggal 23 September 2019 yang dilanjutkan dengan melaksanakan Pertemuan dengan tokoh masyarakat dan tokoh Agama di Hotel Grand Baliem sbb yang dihadiri Tahan Sibarani (ketua Paguyuban Batak), Christian Sohilait, Pdt. Esmon Walilo (Ketua FKUB Jayawijaya), Briur Wenda (tokoh masyarakat Lanny Jaya), H. Rudi Hartono Ismail (Ketua KKSS), Gaad Piranid Tabuni, Hengki Heselo (kepala kampung lantipo), Zakarias Yelipele (kepala Kampung sapalek) dan tokoh masyarakat yang berjumlah sekitar 70 orang.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden RI Ir. H. Joko Widodo menyampaikan bahwa Negara kita ini adalah negara besar dengan jumlah penduduk yang tidak sedikit. Mengelola negara yang besar ini memerlukan kearifan-kearifan. Kita harus membangun kepercayaan di masyarakat,” tegasnya.
Unntuk Pembangunan, kita harus bangun di wameba dan kita bangun kepercayaan di kota wamena bahwa wamena aman. Ini tugas kita bersama untuk menyelesaikan permasalahan ini. Setelah terpilihnya Saya pada tahapan kedua ini, yang pertama kali saya lakukan adalah mengunjungi Papua, tutur Presiden RI.
Dijelaskan Presiden RI, Untuk Kantor Bupati, ruko dan perumahan masyarakat yang terbakar akan segera ditindaklanjuti oleh Menteri PU dan juga Universitas yapis. Kami semua ingin agar kondisi wamena kembali seperti semula dan yang berkaitan dengan usulan Pemekaran. Kita telah menyatakan bahwa tidak ada lagi pemekaran di Indonesia tidak ada lagi, namun saya akan kabulkan permintaan pemekaran di Papua.
“Mengenai permintaan usulan eselon, nanti kita menunggu wilayah disini aman, langsung kita berikan, namun kalau belum aman, jangan minta. Saya minta keamanan kita jaga bersama agar ini menjadi komitmen kita agar kejadian ini tidak terjadi lagi. Perlu peranan kita semuanya untuk memulihkan kondisi ini. Lapangan terbang sudah kita putuskan untuk diperpanjang. Untuk masalah jalan yaitu jembatan akan segera diselesaikan jembatannya agar logistik, bahan pokok di wamena bisa menjadi lebih murah lagi. Hampir semua kabupaten sudah tembus. Pembangunan yang ada di tanah Papua semuanya saya ikuti,” jelas Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, beberapa dari tokoh masyarakat menyampaikan Tentang kegiatan FKUB Jayawijaya, kami budaya di Pegunungan, kami sudah seperti keluarga antar umat beragama di pegunungan tengah. Atas nama seluruh masyarakat jayawijaya kami meminta maaf atas kejadian kemarin, dan kami mengutuk keras atas kejadian kemarin. Kami selalu turun ke masyarakat untuk mendengar permasalahan yang ada di masyarakat. Kami berharap kedatangan bapak bisa membantu kami dan melihat kami. Kami pandang perlu adanya pelayanan doa di daerah-daerah. Dan kami akan lakukan di lembah ini agar mereka bisa mendapatkan pelayanan Rohani.
Selanjutnya diberikan surat keinginan masyarakat Papua yang ditandatangani oleh Alex Silosukarno doga selaku kepala suku besar pegunungan tengah papua yang menyatakan bahwa Kami masyarakat pegunungan tengah Papua menghendaki bahwa Bapak Presiden harus memberikan pembangunan fisik dan non fisik yang kami inginkan harus diprioritaskan adalah; Jalan trans jayapura wamena dan wamena nduga; SK Kota Madya lembah baliem; dan Memberikan jaminan hidup kepada masyarakat yang taraf hidupnya minim.
Apabila Bapak Presiden menanggapi ketiga point ini, maka simpatisan papua merdeka masyarakat pegunungan tengah Papua yang menuntut keluar dari NKRI akan sendirinya reda dan sadar kembali. Karena aksi brutal yang dilakukan oleh masyarakat pegunungan tengah papua ini semuanya bertolak dari kecemburuan sosial dan merasakan ketertinggalan jauh, pungakasnya.
Sekira Pukul 12.10 WIT Presiden RI dan Rombongan menuju Apron II selanjutnya terbang menuju Jayapura dengan menggunakan Pesawat CN-295 TNI AU.
Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana, antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ir. Mochamad Basuki Hadimuljono, M.Sc, Ph.D. Menteri Perhubungan RI Ir. Budi Karya Sumadi, Kepala Sekretariat Presiden RI, Bapak Heru Budi Hartono, S.E.,M.M., Sekretaris Militer Presiden RI Mayjen TNI Suharyanto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Mendagri Jendral Polisi Prof. Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D., Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto, S.I.P., Plt. Kapolri Komjen Pol. Drs. Ari Dono Sukmanto.
Pewarta: Damar