MANOKWARI, BeritaBhayangkara.com – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau didampingi Ny. Istriani Wayangkau, Irdam dan Asrendam XVIII/Kasuari, Staf Ahli Gubernur Papua Barat, Wakil Ketua Klasis GKI Manokwari serta umat Kristiani Makodam XVIII/Kasuari dan yang berada di sekitar Makodam XVIII/Kasuari melaksanakan kegiatan Ibadah Perayaan Gereja Ebenhaizer Ke-2, Sabtu (21/12/2019) di Gereja Ebenhaizer komplek Makodam XVIII/Kasuari, Arfai I, Manokwari, Papua Barat. Usai ibadah, dilanjutkan dengan peletakan baru pertama pembangunan rumah Pastori Gereja tersebut.
Pangdam XVIII/Kasuari dalam sambutannya mengungkapkan, dalam pelaksanaan tugasnya, seorang prajurit harus dibekali dengan iman yang kuat agar terhindar dari bisikan iblis yang akan menghancurkan mental keimanannya.
Selain mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Papua Barat dan Wakil Ketua Klasis GKI Manokwari yang telah hadir dalam acara ibadah Perayaan Gereja Ebenhaizer ke-2 tahun tersebut, Pangdam Kasuari juga menyampaikan rencananya tentang rumah Pastori yang akan dibangun disitu.
“Tak lupa kepada para pengurus Gereja Ebenhaizer yang sudah merawat dan memelihara gereja ini saya ucapkan terima kasih. Saya akan targetkan untuk pembangunan rumah Pastori itu dalam waktu kurang dari 2 bulan setengah rumah Pastori akan berdiri,” ujar Mayjen Joppye.
Acara dimulai dengan ibadah bersama di Gereja Ebenhaizer dipimpin oleh Pendeta Sandra Loppies, S.Th, M.Mis.
“Saya sangat berterima kasih karena bisa memimpin ibadah dalam Perayaan Gereja GKI Ebenhaizer yang ke-2 tahun dan juga sangat senang bisa turut ambil bagian dalam peletakan batu pertama pembangunan rumah Pastori,” katanya saat memberikan sambutan.
Sementara itu, Gubernur Papua Barat dalam sambutannya yang di dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan Ekonomi Dr. Nicolaus Li Tike mengatakan bahwa esensi pembangunan rumah Pastori adalah pembangunan hidup kita yang mengutamakan Tuhan, dengan tidak mengabaikan pembangunan fisik gereja tempat kita beribadah.
“Allah akan membenci orang yang mengabaikan pembangunan gerejanya, sebaliknya memberkati orang yang terlibat dalam pembangunannya yang akan senantiasa diwarnai oleh tantangan dan hambatan yang dapat saja meruntuhkan tekad dan semangat. Oleh karena itu, harus ada pemberian diri yang tulus dari seluruh jemaat untuk secara bersama-sama dapat mengambil peran dalam mengatasi setiap tantangan yang akan ditemui,” ujar Gubernur Papua Barat.
Usai pelaksanaan ibadah, acara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama yang menandai dimulainya pembangunan rumah Pastori.
Pewarta: Damar