BABEL, BeritaBhayangkara.com – Bagi para penggemarnya, selain bikin badan sehat, bersepeda merupakan olahraga yang menyenangkan, hati pun menjadi riang. Kalau kamu perhatikan orang yang mengayuh pedal di jalanan, ekspresi wajahnya terlihat bahagia. Contoh sederhananya bebas dari kemacetan yang setiap hari membuat stres para pengendara motor dan mobil.
Bersepeda saat ini menjadi tren di kalangan masyarakat, di samping olahraga lari. Hari Bebas Kendaraan atau Car Free Day (CFD) yang jatuh setiap akhir pekan dimanfaatkan banyak pengendara sepeda maupun komunitas sepeda untuk berkumpul menyalurkan hobi mereka atau sebagai ajang silaturahim.
Komunitas Gowes bersama Irjen Pol Daniel Pasaribu menjadi tempat kumpulan para penghobi sepeda yang selain mencari sehat lewat olahraga, juga mencari kesenangan.
Menurutnya, banyak cara untuk gowes, orang menyebutnya “style sepedaan”, ada yang disebut style santai ada pula yang pakai style “sprint”. Dalam suatu kelompok/komunitas Gowesku, tujuannya sebenarnya adalah agar gowes menjadikan kita sehat dan bukan sebaliknya.
Pada intinya supaya badan siap untuk melakukan kegiatan olah raga, saat kaki mulai berada di atas pedal, saatnya kita mulai menata hati kita, menjauhkan hati dari segala perasaan negatif dan mulai berpindah ke energi positif. Jangan memaksakan diri bila badan merasa tidak sehat, karena bukan kesehatan yang kita dapatkan tapi justru makin tidak sehat yang kita dapatkan.
Seusai bersepeda juga perlu diingat bahwa badan juga perlu istirahat. Bagi yang memakai alat bantu (garmin), akan muncul notifikasi untuk beristirahat selama waktu tertentu sesuai waktu bersepeda yang kita lakukan. Kita cukup mengikuti nasehat dari alat bantu itu, kecuali kalau alat bantunya rusak dan memberikan nasehat yang aneh-aneh.
“Ya bersepeda itu untuk menjaga kebugaran tubuh, selain renang dan jalan kaki/lari. Jadi kalau memang bersepeda bukan untuk jadi atlit, kita cukup bersepeda agar berkeringat, cukup makanan dan tidak kelaparan/kehausan selama di kegiatan bersepeda,” tutur Irjen Pol Daniel Pasaribu.
Puji Tuhan acara Gowes Tour de Bangka selesai dimana hari pertama pada kamis, (19/12) dimulai sekira pukul 06.30 Wib dari Toboali, Polsek Air Gegas dengan jarak 32 km sampai pukul 08.00 wib dan istirahat 15 menit, kemudian dari Polsek Air Gegas ke Polsek Koba dengan jarak 27 km sampài pukul 09.45 wib dengan istirahàt 15 menit, dilanjutkan dari Polsek Koba ke desa Cambai dengan jaràk tempuh 41 km sampai cambai pukul 12.00 wib, istirahat 1.5 jam, dari Desa Cambai ke sungailiat dengan jarak 50 km sampai pukul 15.05 wib, istirahàt di hotel BOS Sungailiat, jelas Irjen Pol Daniel Pasaribu.
Kemudian di hari kedua, pada Jumat (20/12) berangkat pukul 06.30 wib dengan jarak dari sungailiat ke Polsek Riau Silip 39 km tiba pukul 08.30 wib dan istirahat 15 menit, dari Polsek Riau Silip ke Mantung jarak 30 km tiba pukul 10.00 wib, nyebrang ke Bakik tiba pukul 11.00 wib Isoma di Bakik, dari Bakik pukul 13.30 wib jarak Bakik ke SPBU Kedondong Jebus 40km tiba pukul 15.30 wib istirahat 15 menit, jarak dari SPBU Kedondong ke Polsek Simpang Teritip 30 km tiba pukul 17.15 wib, istirahat 15 menit, dari Polsek Simpang Teritip ke Muntok 30 km tiba pukul 18.30 wib dan istirahat.
Selanjutnya, hari ketiga pada Sabtu (21/12) berangkat pukul 06.30 dari muntok ke Polsek Simpang Teritip 30 km tiba pukul 08.00 wib dan istirahat 15 menit, diteruskan Polsek Simpang Teritip ke Polsek Kelapa 40 km tiba pukul 10.00 wib, isoma, berangkàt pukul 13.00 wib dari Polsek Kelapa ke Polsek Puding Besar sekira 30 km tiba pukul 14.30 istiràhàt 15 mnt, dari Polsek Puding ke Pangkalpinang 30 km tiba pukul 15.15 wib dan istirahat, jelas Irjen Pol Daniel pasaribu
Pewarta: Damar