PESSEL, BeritaBhayangkara.com – Memasuki musim kemarau yang berkepanjangan, membuat lingkungan di wilayah hukum Polsek Pancung Soal, Polres Pesisir Selatan menjadi gersang dan tanaman pun mulai banyak yang mengering yang dikhawatirkan dapat menimbulkan kebakaran hutan karena ranting dan daun pohon sudah mulai layu dan mengering.
Melihat keadaan tersebut, Personel Polsek Pancung Soal yang dipimpin Kapolsek AKP Supardi, Kanit IK, Kanit Sabhara, Kasium dan Ka. SPK bersama anggota melaksanakan patroli hutan menyusuri wilayah Kecamatan Pancung Soal dan Kecamatan Air Pura yang diantaranya Nagari Indrapura, Nagari Tiga Sepakat, Nagari Indrapura Tengah, Nagari Indrapura Barat, Nagari Muara Sakai, Nagari Teluk Ampalu sedangkan di Kecamatan Air Pura di mulai di Nagari Nagari Teluk Kuala, Nagari Indarapura Timur, sebagai langkah antisipasi pencegahan terhadap peristiwa kebakaran hutan dan lahan pada Kamis (12/03/2020).
Kegiatan patroli pencegahan karhutla tersebut dilaksanakan secara intensif oleh Polsek Pancung Soal dalam rangka mencegah dan mengantisipasi tejadinya karhutla, karena mengingat banyak dedaunan yang kering tentu akan membuat mudah sekali api untuk membakar dan menjalar menjadi besar, terang Supardi.
Lebih lanjut, Kapolsek Pancung Soal AKP Supardi kepada Beritabhayangkara.com mengatakan bahwa beberapa wilayah yang terpantau melalui Aplikasi Lancang Kuning menjadi petunjuk di mana titik api muncul. Aplikasi ini sangat membantu sekali untuk memudahkan Polisi melakukan pemantauan terjadinya kebakaran, jika terjadi kebakaran maka tim dari Polsek Pancung Soal akan segera turun ke lokasi dan melakukan antisipasi pemadaman api dengan segera mungkin.
Supardi juga menghimbau kepada masyarakat, agar mari kita cegah kebakaran hutan dan mari kita jaga kelestarian hutan, hindari penebangan hutan dengan cara liar ataupun dengan cara lainnya yang berakibat terjadinya hutan terbakar dan kita harus selamatkan kelestarian hutan, supaya anak cucu kita dimasa mendatang bisa menikmati dan merasakan keindahan dan kelesterian hutan yang tetap terjaga. Maka dari itu kita harus melakukan pencegahan adanya kebakaran hutan,” ungkap Kapolsek.
Menurut Kapolsek Panso, kebakaran hutan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, membuka lahan baru dengan cara melakukan pembakaran kemudian kebiasaan membuang rokok pada kawasan hutan yang mudah terbakar sehingga membuat api menjadi besar terlebih di saat cuaca yang panas dengan tiupan angin kencang.
Untuk itu, Karhutla sudah menjadi atensi dari pemerintah dalam bersama mengantisipasi cegah dini, walaupun sampai saat ini belum ditemukan titik api, namun antisipasi karhutla terus gencar disosialisasikan dan antisipasi terus diupayakan,” tutup AKP Supardi.
(Mayadi)