banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Alami Ketuban Pecah, Satgas Yonif R 303 Evakuasi Ibu Melahirkan

Personel Satgas Yonif Raider 303/SSM Kostrad bantu mengevakuasi Rosula Ipung (38), warga Kampung Batu Majang, Mahakam Ulu, yang mengalami ketuban pecah

KALTIM, BeritaBhayangkara.com – Personel Satgas Yonif Raider 303/SSM Kostrad bantu mengevakuasi Rosula Ipung (38), warga Kampung Batu Majang, Mahakam Ulu, yang mengalami ketuban pecah ketika hendak melahirkan ke rumah sakit perbatasan.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Raider 303/SSM, Letkol Inf Taufik Ismail, S.Sos. M.I.Pol., dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Selasa (12/5/2020).

Diungkapkan Dansatgas, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (9/5/2020) menjelang subuh, personel Pos Kotis Satgas yang sedang berjaga dikagetkan oleh seorang warga yang bernama Petrus Ibau (40) datang ke pos meminta bantuan untuk menolong istrinya yang hendak melahirkan.

“Mendengar laporan ini, tanpa berpikir panjang, personel Satgas bergegas ke rumahnya untuk membantu mengevakuasi istrinya yang hendak menjalani persalinan ke Rumah Sakit di perbatasan Indonesia dengan Malaysia,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, tim medis Satgas yaitu Serda Suhendar dan Pratu Irwan Syahputra segera mengevakuasi ibu tersebut menuju rumah sakit menggunakan mobil ambulans Satgas.

“Namun, karena lokasi desa yang berada di seberang Sungai Mahakam, mengharuskan tim medis Satgas menyeberangi sungai menggunakan kapal kayu,” jelasnya.

“Segala upaya harus kita lakukan dalam menolong ibu dan si jabang bayi, dan kita bersyukur berkat kegigihan prajurit, dapat dievakuasi menuju rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan,” terang Taufik Ismail.

Di tempat terpisah, dokter Satgas, Lettu Ckm dr Rulli Eka Prananda mengatakan, setibanya di Rumah Sakit Pratama Gerbang Sehat Mahulu (RSP GSM), Rosula Ipung, diminta agar dibawa ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya.

“Karena beliau mengalami ketuban pecah, maka harus dirujuk ke rumah sakit yang peralatan kesehatan yang lebih lengkap,” imbuhnya.

“Apa yang kami lakukan ini merupakan implementasi dari komitmen Satgas sejak awal penugasan, yakni melaksanakan tugas yang berorientasi pada kebermanfaatan diri bagi lingkungan dan masyarakat di perbatasan,” tandas Rulli.

Sementara itu, Petrus Ibau, suami dari Rosula Ipung, awalnya begitu cemas atas kejadian yang menimpa istrinya dalam proses persalinannya.

“Walaupun ini anak ke-3, rasa khawatir itu pasti ada, apalagi karena kejadiannya pada subuh dan jauh dari rumah sakit,” tandasnya.

Namun lanjutnya, kecemasan itu terobati karena sang anak lahir dengan selamat dan si ibu juga sehat walafiat.

“Terima kasih kami haturkan kepada Satgas yang telah membantu kelancaran proses persalinan istri saya ,” tuturnya.

“Kami sungguh bersyukur ada bapak-bapak TNI yang telah membantu persalinan istri saya. Semoga kelak anak kami ini dapat menjadi berkat bagi orang lain dan menjadi anak yang berguna bagi agama, bangsa dan negara,” pungkasnya sambil berharap.

(Damar)