banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Ketua DPD Apkasindo Pesisir Selatan, Petani dan Mahasiswa Curhat dengan Anggota DPRD Komisi II Pesisir Selatan

Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia Pesisir Selatan, Petani Sawit dan Mahasiswa hearing bersama dengan Komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Selatan

PESSEL, BeritaBhayangkara.com – Ketua DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Pesisir Selatan, Petani Sawit dan Mahasiswa hearing bersama dengan Komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), bertempat di kafe Alebis Inderapura, Selasa (16/6/2020), Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir Selatan, Propinsi Sumatra Barat.

Hearing dipimpin langsung wakil ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Selatan Aljufri, S.H., M.H., bersama rombongan anggota Komisi II diantaranya, Kusmanto, Ronaldi, Yusman, ketua DPD Apkasindo Pesisir Selatan Afrizal Kirun bersama anggota dan perwakilan mahasiswa.

Dalam pertemuan tersebut, komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Selatan menerima laporan dari ketua DPD Apkasindo Pesisir selatan. Pada kesempatan itu, Afrizal Kirun menyebutkan di Pesisir Selatan harga tandan buah segar (TBS) tidak sama dengan di Kabupaten lain, misalnya di Kabupaten Pasaman dan Dharmasraya, Pasaman Barat dan Solok Selatan.

“Harga TBS di Kabupaten Pesisir Selatan jauh lebih murah dibanding daerah lain, misalnya saja di Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Dharmasraya, Solok Selatan,” kata Afrizal Kirun selakuKketua DPD Apkasindo Pesisir Selatan mempertanyakan.

“Kami harapkan kepada DPRD khususnya Komisi II sebagai wakil rakyat bisa mencarikan jalan terbaik, sehingga harga TBS di Pesisir Selatan sama dengan di daerah lain,” harapnya.

Komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Selatan menampung keluhan petani sawit yang diwakili Apkasindo. “Kita akan bantu mencari solusi perbedaan harga TBS yang menjadi keluhan petani,” kata Ketua Komisi II melalui Aljufri, S.H., M.H., selaku wakil ketua komisi II DPRD Kabupaten Pesisir Selatan.

“Kita akan ajak perusahan di Pesisir Selatan duduk bersama, guna mencari pokok persolannya, apa yang salah. Dalam waktu cepat kami juga akan sampaikan ke pemerintah apa yang dirasakan petani, akan kami pertanyakan bagaimana teknisnya, mudah-mudahan ada jalan keluarnya,” tambah Aljufri.

(Mayadi)