banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Pangdam XVIII/Kasuari dan Gubernur Papua Barat Bahas Penerimaan 1000 Bintara Asli Papua

Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra, S.I.P., M.Si. rapat koordinasi penerimaan 1000 Bintara asli Papua bersama Gubernur Papua Barat

MANOKWARI, BeritaBhayangkara.com – Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Ali Hamdan Bogra, S.I.P., M.Si. didampingi Kapoksahli Pangdam XVIII/Kasuari Brigjen TNI Drajad Brima Yoga, S.I.P., M.H. dan Aster Kasdam XVIII/Kasuari Kolonel Inf Hengki Yuda Setiawan mengadakan rapat koordinasi penerimaan 1000 Bintara asli Papua bersama Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan, Senin (3/8/2020) di Swisbell Hotel, Manokwari, Papua Barat.

Di awal rapat Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan menyampaikan bahwa formasi penerimaan 1000 Bintara asli Papua adalah atas perjuangan Pangdam XVIII/Kasuari. Hasilnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD) akhirnya memberikan kuota khusus berupa dibukanya penerimaan calon Bintara TNI sebanyak 1000 orang putra daerah Papua atau yang biasa disebut dengan Orang Asli Papua (OAP).

Diungkapkan Gubernur Papua Barat, melihat fasilitas sarana prasarana di Rindam XVIII/Kasuari yang berada di kabupaten baru yakni Kabupaten Manokwari Selatan, kemudian daya tampungnya yang masih terbatas, yaitu mungkin sekitar 500, dan tenaga pendidiknya pun juga masih terbatas, sehingga kuota tersebut diberikan namun dengan catatan bahwa para calon Prajurit Bintara itu akan dilatih dan dididik di berbagai Kodam di Indonesia, mungkin di Jawa atau Sumatra, yang hal ini berarti membutuhkan biaya yang besar.

“Jadi yang jelas Kasad setuju, dengan catatan dibiayai oleh pemerintah daerah, karena ini orang asli Papua semua. Kalau kita siap, berarti 1000 anak-anak Papua ini menjadi pembiayaan Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Kabupaten Kota yang kita alokasikan dari dana Otsus (otonomi khusus). Jadi artinya latihan selesai mereka sudah di lantik jadi yentara, itu sudah menjadi tanggung jawab negara. Jadi kita cuma membiayai pendidikan saja,” ungkapnya.

Di bagian lain, Pangdam XVIII/Kasuari dalam paparannya secara garis besar menceritakan bahwa dirinya sudah pernah menyampaikan permasalahan ini kepada para Bupati di Papua Barat, saat melakukan kunjungan kerja keliling wilayah tugas Kodam XVIII/Kasuari, mulai dari Kabupaten Kaimana hingga terakhir di Kabupaten Teluk Wondama, diawal dirinya menjabat sebagai Pangdam.

“Dalam perjalanan saya tersebut, saya sudah bertemu dengan para Bupati dan juga termasuk Walikota Sorong, sudah saya sampaikan tentang rencana untuk merekrut 1000 orang asli Papua menjadi Bintara TNI Angkatan Darat,” ucap Mayjen Ali Hamdan Bogra.

“Dalam kunjungan kerja saya tersebut, juga melihat ke Kodim-Kodim yang baru kita bangun, dan ada beberapa yang mungkin akan saya resmikan dalam waktu dekat, yaitu di Sorong Selatan yang rencananya minggu depan dan mudah-mudahan mendapat bantuan dari Bupati Sorong Selatan,” sambungnya.

Dijelaskan Pangdam XVIII/Kasuari, Kodim-kodim tersebut tentu personelnya masih didatangkan dari pulau Jawa dan beberapa pulau lainnya di Indonesia. Dalam hal ini, Satuan BKO Teritorial yang di wilayah adalah satuan-satuan tugas yang saat ini mengisi Kodim-kodim persiapan, yang ke depan akan dijadikan Kodim definitif.

“Saya berniat merekrut 1000 Bintara putra asli Papua dengan tujuan kita akan mengisi satuan-satuan baru, dan Satuan BKO ini tentu akan kita kembalikan setelah kita mempersiapkan anak-anak kita untuk masuk di formasi Kodim-Kodim dan satuan-satuan baru,” jelas Pangdam XVIII/Kasuari.

“Saya berharap bapak-bapak Bupati dan Walikota sekalian bisa mendukung hal tersebut, karena satuan-satuan baru yang kita persiapkan ini cukup banyak, yaitu meliputi Brigade, Kodim maupun Batalyon. Sehingga dari kalkulasi kami ke depan, kurang lebih 3000 orang yang akan kita cari untuk masuk di satuan-satuan baru kita, dan untuk kesempatan pertama ini saya membuat formasi 1000 Orang Asli Papua dari dana Otsus,” tutup Mayjen Ali Hamdan Bogra. (Damar)