TAPANG, BeritaBhayangkara.com – Sedikitnya 2 (dua) hektar sawah dan kebun warga di Kampung Panadah, Kenagarian Limau Purut Tapan, Kecamatan Ranah Ampel Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terancam gagal bersawah akibat diterjang banjir bandang yang terjadi pada Sabtu (3/4) beberapa waktu lalau, akibat meluapnya sungai batang panadah tapan.
Mengetahui hal itu, Wali Nagari Limau Purut Tapan Surianto yang didampingi Kepala Kampung turun meninjau lokasi tanggul yang jebol, Kamis (8/4/2021), akibat Banjir bandang. Kepada awak Beritabhayangkara.com dia mengatakan, banjir yang terjadi pada Sabtu lalu dan mengakibatkan aliran sungai batang penadah mengganas dan merobohkan tanggul pengaman air sungai di areal persawahan dan pemukiman warga kampung penadah Tapan.
Selain persawahan lebih kuang 2 hektar lahan sawah milik warga setempat pun rusak dihantam banjir.
Akibatnya warga dan petani panik dan mulai membersihkan sawah dan tanam jagung mereka yang terancam gagal panen dan rugi total.
Lanjut Surianto, hingga saat ini warga sangat berharap bantuan kepada pemerintah agar segera mungkin memperbaiki tanggul yang jebol, jika tidak di tangani segera, akan mengakibatkan air sungai penadah akan terus mengancam persawahan dan pemukiman warga.
Hal yang sama juga disampaikan ketua kelompok tani panadah 2, Predy juga sangat berharap pada pemerintah untuk segera memperbaiki tanggul pengaman air panadah tersebut agar kembali pada jalur sungai semula, sekarang air sungai sudah beralih arah ke anak sungai dan sekarang sudah menjadi induk sungai panadah terangnya.
Dan jika tidak ditangani segera akan semakin parah, lahan sawah masyarakat tidak akan bisa di olah lagi, petani padi, jagung dan sayuran akan kehilangan mata pencahariannya, karena tanah mereka habis dikikis air sungai, kalau di perhatikan sekarang sawah saya pribadi sudah 30 meter amblas ke sungai dan sekarang sudah menjadi aliran sungai panadah dan juga akan mengancam pemukiman warga dan mesjid serta jalan raya antar propinsi yang menghubungi Tapan ke sungai penuh akan amblas terang Predi.
Untuk itu harapan ketua kelompok tani Predi, pada pemerintah untuk segera turun ke lokasi robohnya tanggul, dan bisa melihat secara langsung, bagaimana kondisi air sungai batang panadah yang sudah beralih posisi tempat mengalirnya air sungai panadah tersebut. (MAyadi)