TABALONG, BeritaBhayangkara.com – SDGs Desa adalah upaya terpadu mewujudkan Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dalam bahasa kerennya Sustainable Development Goals disingkat SDGs merupakan role pembangunan berkelanjutan yang akan masuk dalam program prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2021.
Peran dan fungsi SDGs Desa dalam mendukung ekonomi desa dari sektor pertanian dan perkebunan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Tabalong pada hari Jumat, 9 April 2021 dengan beberapa peserta Kepala Desa (Kades) dari Kab. Tabalong melakukan diskusi/studi singkat mengenai pembahasan dalam sektor pertanian di wilayah Kabupaten Tanah Laut.
Dalam diskusi di Kabupaten Tanah Laut yang didampingi langsung oleh Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Kab. Tabalong, H. Kurdiansyah., S.P.,M.P. bersama para Kades di Kab. Tabalong disambut oleh Kepala Dinas Pertanian Kab. Tanah laut. Mengawali diskusi, dijelaskan kegiatan tersebut diadakan dengan tujuan agar bisa meningkatkan ekonomi desa melalui sektor pertanian yang kemudian langsung dilakukan peninjauan ke lapangan.
Ada perkembangbiakan hewan sapi, pengolahan pupuk dari kotoran sapi dan dilanjut cocok tanam seperti perkebunan jagung dan cara pengolahan bibit jagung. Kabupaten Tanah Laut ke depan diharapkan menjadi Pusat Perbenihan (Seed Center) Tanaman pangan, dan pada beberapa tahun terakhir ini di beberapa lokasi kecamatan telah dilaksanakan Penangkaran Benih Tanaman pangan seperti (1) Penangkaran Benih Jagung Hibrida : 100 Ha (APBN TA. 2020) + 100 Ha (APBN TA. 2021), (2) Penangkaran Benih Padi Inbrida : 250 HA (APBN TA. 2020); 110 HA (APBD Provinsi Kalsel TA. 2020) dan 100 Ha (APBN TP Satker Provinsi TA. 2021) + 50 Ha (APBN Pusat TA. 2021), (3) Penangkaran Kacang Tanah : 10 Ha (APBN TA. 2020) dan (4) Penangkaran Kedelai : 50 Ha (APBN TA. 2020).
Dengan semakin banyaknya kegiatan Penangkaran Benih Tanaman Pangan (Padi Inbrida, jagung Hibrida, Kacang Tanah dan Kedelai) akan semakin memberikan Nilai tambah bagi petani di Tanah Laut, karena dengan menghasilkan Benih ini akan menambah pendapatan bagi petani penangkar dan bagi petani lainnya di wilayah ini, akan berdampak juga pada peningkatan produksi karena Benih yang digunakan merupakan hasil dari budidaya di wilayah sendiri yang secara biologis telah adaptif dengan kondisi lingkungan di sini.
Penangkaran Benih Padi ini untuk pemasaran benihnya bekerja sama dengan PT. PERTANI (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan, sehingga untuk hasil produksi benih sudah ada yang akan membeli benihnya dan petani akan menerima penghasilan yang lumayan.
Khusus untuk Perbenihan Jagung Hibrida pada tahun ini di Kabupaten Tanah Laut akan dibangun Pabrik Benih Jagung Hibrida oleh PT. TWINN yang akan menampung hasil produksi penangkaran benih jagung petani Tanah Laut, baik yang dari biaya APBN maupun hasil penangkaran Swadaya. Sehingga kegiatan Perbenihan Jagung Hibrida ini sudah mempunyai Pasar yang jelas dan petani merasa Aman dalam usaha memproduksi Benih jagung hibrida.
Kegiatan Perbenihan Jagung Hibrida di Kabupaten Tanah Laut merupakan hal baru dan ini dimulai pada tahun 2019 melalui kegiatan Pilot project pengembangan kawasan perbenihan jagung Hibrida berbasis korporasi petani yang bertujuan agar petani mandiri dalam menghasilkan benih jagung hibrida. Pada Tahun 2019 telah dikembangkan Kawasan Perbenihan Jagung Hibrida seluas 72 Ha yang dilaksanakan oleh 15 Kelompok Tani pada 9 Desa dan 5 Kecamatan.
Kegiatan Pertanaman Perbenihan Jagung Hibrida ini telah berhasil dilaksanakan oleh Kelompok Tani walaupun hasilnya kurang memuaskan karena waktu pertanaman yang dimulai pada bulan Juli 2019 dan saat itu terjadi kemarau panjang sehingga tanaman kekurangan air, juga adanya serangan Ulat Grayak yang cukup tinggi intensitasnya.
Hasil Panen yang dapat dijadikan benih jagung rata-rata 1,0 ton per Ha dan ini sudah cukup memotivasi petani Jagung Tanah Laut untuk terus melaksanakan dan mengembangkan kegiatan Penangkaran benih jagung hibrida ini. Pada TAHUN 2020 kembali dialokasikan kegiatan Penangkaran / Perbanyakan Benih Jagung ini melalui Pengembangan Petani Benih Tanaman Pangan (P3BTP) Berbasis Korporasi Petani.
Untuk Perbenihan Jagung HIBRIDA dialokasikan seluas 100 Ha. Di mana dilaksanakan oleh 9 kelompok Tani yang ada di 6 (enam) desa dan 2 kecamatan yaitu Kecamatan Bajuin dan Takisung. Dan sampai saat ini telah terlaksana penanaman seluas 74 Ha dan yang sudah panen mencapai 49,5 Ha dengan produksi jagung benih rata-rata 2,5 ton/Ha.
Hal ini jauh lebih baik dibanding penanaman tahun lalu, yang membuat petani jagung penangkaran ini lebih bergairah lagi. Selain itu adanya kebijakan oleh Direktorat Perbenihan yang mengharuskan Kelompok Tani bekerja sama dengan salah satu Perusahaan Penghasil Benih Jagung Tanah Air yaitu PT. TWINN-KEDIRI yang bertindak sebagai mitra petani dalam menghasilkan benih jagung berkualitas, juga sebagai pembimbing petani dalam proses budidaya sehingga mampu menghasilkan produksi benih jagung yang sesuai dengan standar produksi benih.
Adanya Kegiatan dengan Pola Berbasis Korporasi Petani ini mengharuskan Petani/Kelompok Tani dalam usaha memproduksi Benih Jagung Hibrida bergabung dalam sebuah Korporasi yang berbentuk Perusahaan Persero atau Koperasi. (Anang R)