Manokwari, BeritaBhayangkara – Kodam XVIII/Kasuari menggelar sosialisasi Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi TA. 2021, di ruang Yudha, Makodam XVIII/Kasuari, Trikora, Arfai 1, Manokwari, Papua Barat, Kamis (28/10/2021).
Sosialisasi dilaksanakan Tim dari Mabesad yang dipimpin oleh Brigjen TNI Bedali Harefa, Staf Ahli Kasad dan juga dihadiri Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han).
Dalam sambutannya, Pangdam mengatakan Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi merupakan doktrin tertinggi di lingkungan TNI AD yang menjadi landasan dalam merumuskan kebijakan di dalam pembinaan postur TNI AD.
“Doktrin TNI AD merupakan landasan agar dapat digunakan dalam OMP dan OMSP dan saat ini dititik beratkan pada bidang tempur dan pembinaan teritorial,” ucapnya.
Ia menambahkan beberapa pertimbangan yang menjadi landasan dalam penyusunan Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi, yaitu untuk menjawab tuntutan tugas yang semakin kompleks, dan dinamis di antaranya perkembangan lingkungan strategis.
Hal tersebut mencakup pergeseran paradigma ancaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), perubahan tantangan tugas TNI AD, serta peraturan perundang-undangan.
“Saya berharap agar para Dansat dan para Perwira semuanya harus mengerti hal ini, terkait kebijakan-kebijakan baru dalam rangka menghadapi ancaman ke depan yang merujuk kepada Doktrin TNI Tri Dharma Eka Karma (Tridek),”ucapnya.
Setelah memahami, para prajurit juga diharapkan mampu mengoptimalkan peran, tugas dan fungsi TNI AD sesuai amanat Undang-undang sekaligus menjadi pedoman bagi doktrin pada strata operasional dan taktis di lingkungan TNI AD.
Sementara itu, dalam sambutan Dankodiklatad, Letjen TNI AM Putranto, S.Sos., yang dibacakan ketua Tim menjelaskan bahwa doktrin disusun dari teori dan pengalaman bukan dari produk hukum.
“Doktin berisi prinsip-prinsip dasar yang dapat dijadikan panduan atau pedoman dalam mengoperasionalkan kekuatan militer di mana dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian dihadapkan pada situasi dan kondisi yang berlaku oleh karena itu penggunaan doktrin harus fleksibel,” ucap Dankodiklat.
Latar belakang perlu adanya sosialisasi doktrin ini antara lain adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan dan teknologi informasi yang begitu cepat serta perkembangan alutsista yang semakin modern.
“Selain itu juga adanya pengembangan organisasi TNI Angkatan Darat yang diharapkan dapat menjadi organisasi pembelajaran sehingga ke depan organisasi TNI Angkatan Darat akan lebih profesional modern dan adaptif,” ungkapnya.
Kegiatan ini diikuti oleh para pejabat Kodam XVIII/Kasuari dan para Dansat jajaran Kodam XVIII/Kasuari secara langsung dan virtual dari tempat masing-masing.
(Pendam XVIII/Ksr)