AMBON, BeritaBhayangkara – Kondisi di lokasi terjadinya bentrokan dua warga Desa Ori dan Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, pada Selasa (25/1) kemarin, sudah berangsur kondusif saat bertemu dengan sejumlah Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang ada di Maluku hari ini Rabu (26/01/2022) di Lobby Makodam.
Kodam XVI/Pattimura juga telah memberikan perbantuan terhadap pihak kepolisian. Pangdam juga mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga wilayah agar tetap kondusif.
Kodam Patimura juga telah mengirimkan pasukan langsung ke tempat kejadian di bawah pimpinan Komandan Kodim 1504/Ambon bersama Kapolres Ambon untuk mengambil langkah langkah guna meredam konflik di Kepulauan Haruku.
Pangdam juga berharap seluruh masyarakat yang ada di Maluku tidak ada lagi yang terlibat dan dapat menahan diri untuk tidak terpengaruh dengan adanya Konflik ini. “Berikan kepercayaan kepada aparat untuk menyelesaikan persoalan ini dengan langkah-langkah terbaik”, himbau Pangdam.
Sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Pangdam, Ketua Sinode GPM Pdt. Elifas Maspaitella mengatakan, sebagai pimpinan umat beragama, seluruh masyarakat tetap tenang dan berkonsolidasi agar Peristiwa di Maluku pada Tahun 1999/2000 tidak terulang kembali.
“Kita sudah banyak belajar dari peristiwa itu, untuk itu maka Saya mengajak kita semua sama-sama memelihara perdamaian dalam persaudaraan sejati di Maluku”, pungkasnya.
Sekretaris MUI Provinsi Maluku Dr H Abdul Hadji Latuconsina menyampaikan, “Selaku Tokoh Agama Saya juga menyatakan bahwa konflik tersebut bukanlah masalah Agama seperti yang diberitakan, maka simbol-simbol keagamaan jangan disalahgunakan”, tegasnya.
Dirinya juga menambahkan, agar masyarakat Maluku bisa menahan diri dan mendukung TNI-Polri untuk menyelesaikan masalah yang terjadi tersebut.
Turut hadir, Perwakilan dari Gereja Katolik Pastor Ricardus Nono Sukirno, perwakilan Walubi Maluku Wilhelmus W dan perwakilan dari PHDI Maluku Dr. I Wayan Sutapa serta tokoh masyarakat lainnya. (Pendam XVI/Ptm)