MANOKWARI, BeritaBhayangkara – Khusus untuk Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah/2022 Masehi ini saya kira kita semua harus paham betul bahwa Idul Adha ini merupakan suatu perwujudan yang dimaknai yang pertama adalah bagian dari rasa syukur dan terima kasih kita kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Hal ini disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI Gabriel Lema, S.Sos., dalam sambutannya saat acara penyerahan secara simbolis hewan kurban kepada pengurus Masjid Istiqlal Kodam XVIII/Kasuari, Manokwari, Papua Barat, Minggu (10/7/2022).
Sebanyak 10 ekor hewan kurban diterima langsung Kabintaldam XVIII/Kasuari, Kolonel Czi Didik Marhedi usai pelaksanaan Shalat Ied di lapangan Makodam disaksikan oleh para prajurit Kodam dan masyarakat sekitar lingkungan Makodam.
Dalam kesempatan ini, Pangdam mengucapkan selamat kepada para prajurit Kodam XVIII/Kasuari dan masyarakat Papua Barat umumnya yang beragama Islam dalam memperingati Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah/2022 Masehi.
“Puji syukur tempat kita juga menjadi tempat yang digunakan untuk pelaksanaan ibadah Shalat Ied, oleh karena itu saya berterima kasih atas kepercayaan karena tempat kita digunakan dan ini merupakan berkat karena apabila di suatu tempat digunakan sebagai tempat ibadah dalam agama apa pun itu merupakan berkat,” ucap Pangdam.
Dalam perayaan Hari Raya Idul Adha ini, ia berharap lewat Shalat Ied yang sudah dilaksanakan, semua betul-betul merasakan sukacita berkat dan tentunya ke depan dapat melaksanakan kehidupan yang lebih baik lagi.
Pangdam juga katakan, kegiatan ibadah kurban ini merupakan bagian dari saling menyempurnakan satu dengan yang lain.
“Kita ketahui pengorbanan itu bagian dari totalitas dari persembahan kita sebagai umat manusia kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan ini berkait dengan kehidupan kita sebagai prajurit”.
“Tanggung jawab kita sebagai prajurit itu sangat mulia, bahwa nilainya adalah bangsa dan negara yang di dalamnya berhubungan dengan manusia, masyarakat dan lain sebagainya,” ujar Pangdam.
Shalat Ied di Makodam ini, bertindak sebagai Imam yaitu Ustaz Muhammad Nurul Reski, sementara Khotibnya yaitu Ustaz Agus Siswanto, S.Pd.I. yang diikuti seluruh prajurit dan keluarganya dan Umat Muslim yang tinggal di sekitar Makodam XVIII/Kasuari. (Pendam XVIII/Ksr)