TUAL, BeritaBhayangkara – Pangkogabwilhan III Letjen TNI I Nyoman Cantiasa, S.E., M.Tr.(Han) melaksanakan kunjungan ke Tual Maluku Tenggara guna memastikan penyelesaian konflik komunal yang melibatkan dua desa, yaitu bentrok yang terjadi pada Sabtu (23/7/2022) antara warga Desa Ohoidertutu dengan warga Desa Ohoiren Kecamatan Kei Kecil Barat Maluku Tenggara.
Kehadiran Pangkogabwilhan III di Tual disambut oleh Pangdam XVI/Pattimura, Kapolda Maluku dan Bupati Maluku Tenggara. Para Forkopimda sehari sebelumnya telah berada di Tual untuk melaksanakan proses Rekonsiliasi untuk mediasi atas konflik yang terjadi tersebut dan Pangkogabwilhan III pada kesempatan tersebut telah menerima laporan atas pelaksanaan mediasi yang telah dilakukan, Rabu (27/7/2022).
“Kita hadir di sini guna memastikan penyelesaian konflik komunal yang terjadi dan langkah-langkah yang diambil untuk Rekonsiliasi, Rehabilitasi dan Rekonstruksi ke depannya. Kita sangat bersyukur karena hasil kesepakatan yang dimediasi Kapolda Maluku dan Pangdam XVI/Patimura serta Bupati Maluku Tenggara tadi dilaporkan bahwa kedua pihak yang berkonflik telah sepakat untuk sementara menghentikan konflik aksi saling serang, semoga ini dipertahankan agar situasi tetap kondusif dan normal kembali, karena masyarakat masih trauma dan berduka akibat insiden konflik di dua desa tersebut, tahap yang lainnya nanti akan kita lihat perkembangannya. Bupati Maluku Tenggara bapak Thaher Hanubun juga sudah tampil langsung memberikan bantuan kepada masyarakat dan mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat,” jelas perwira bintang tiga tersebut.
Selanjutnya Pangkogabwilhan III memberikan pengarahan kepada personel jajaran TNI yang ada di Tual, mulai dari Lanud Dominicus Dumatubun Tual, Lanal Tual dan Kodim 1503/Tual. Pangkogabwilhan III mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan tugas agar prajurit berpedoman kepada aturan dan perundangan yang berlaku, di wilayah Maluku merupakan tertib sipil, bukan daerah operasi militer, sehingga penegakan hukum yang dikedepankan bilamana terjadi permasalahan hukum. Disampaikan juga bahwa TNI harus melaksanakan pembinaan teritorial dan komunikasi sosial dalam rangka mendukung percepatan pembangunan, sehingga masyarakat sejahtera.
“Dalam pembinaan teritorial, kalian harus dapat merebut hati, perasaan dan pikiran rakyat, kita harus menjadi solusi di masyarakat, sehingga rakyat mendukungmu dan terwujud kemanunggalan TNI-Rakyat yang merupakan akhir Pembinaan Teritorial,” ujar Letjen Cantiasa di hadapan para Babinsa Kodim 1503/Tual.
“Untuk menghindari terjadinya konflik sosial, kau harus sering turun ke wilayah binaan, laksanakan edukasi, pembinaan, sosialisasi, pendampingan, pegang tokoh-tokoh sampaikan kita ini Basudara, jangan baku bunuh, jangan berkonflik kalau sudah mati menyesal nanti,” ujarnya lebih lanjut. (**)