JAKARTA, BeritaBhayangkara – Bertempat di Jalan Lembang Terusan, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (31/08/2022) Jenderal TNI (Purn.) Dr. H. Moeldoko, S.I.P. menyerahkan Pataka secara langsung menandakan pengukuhan kepada Trisya Suherman selaku Ketua Umum Moeldoko Center, didampingi oleh Sekjen Andi Azwan, Bendahara Umum Arry Basuseno beserta jajaran pengurus DPP Moeldoko Center.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko turut mengapresiasi segala kegiatan yang telah dilakukan Moeldoko Center yang terbilang baru berumur 1 tahun, tetapi sudah berbuat dan memberi dampak positif untuk masyarakat dengan visi dan misinya, niat tulus melalui aksi sosial dilakukan yang semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Pada Saat pengukuhan DPP Moeldoko Center, Bapak Moeldoko secara langsung menyerahkan Pataka sebagai lambang kebesaran Moeldoko Center yang diterima oleh Ketua Umum, Ibu Trisya Suherman yang akrab disapa Icha itu kemdudian berdiri sambil memegang teguh tiang Pataka.
Dalam momen itu juga, Bapak Moeldoko dengan mengucap Bismillahirohmanirohim, pada hari, Rabu 31 Agustus 2022 menyerahkan Pataka yang untuk di pertanggungjawabkan kepada Rakyat Indonesia.
Kegiatan itu juga turut disaksikan langsung oleh beberapa Pembina Moeldoko Center, di antaranya Bapak Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Edison Napitupulu, Bapak Hengky Kurniawan, dan juga Bapak Marsekal Muda TNI (Purn.) I Nyoman Trisantosa, S.I.P., M.Tr (Han).
Di akhir sambutannya, Bapak Moeldoko berpesan agar menjaga nama baik beliau. Jangan disalahgunakan.
Pada kesempatan yang sama, Trisya Suherman yang juga Relawan Jokowi, dan beberapa organisasi ditunjuk sebagai Ketua Umum Moeldoko Center, dalam presentasinya menerangkan asal mula berdirinya Moeldoko Center.
“Bahwa Moeldoko Center ini sendiri lahir karena inspirasi Rakyat yang kagum kepada sosok Bapak Moeldoko,” ujar Icha.
Berdiri tanggal 8 Juli 2021, dengan motto “Hadir untuk Rakyat Berbakti untuk Negeri” secara sah terdaftar di Kemenkumham pada tanggal 11 Juli 2022 dengan nama Perkumpulan Moeldoko Center Indonesia.
Untuk alasan didirikannya Moeldoko Center ini yakni karena, (1) Menjadi Garda Terdepan untuk membela dan membesarkan nama Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, (2) Bangga Indonesia memiliki Tokoh Putra Bangsa terbaik, Nasionalis, Tegas, Berwibawa, tidak ada jejak rekam yang buruk, Tokoh Inspirasional yang di mana beliau merupakan anak petani dari desa yang penuh kekurangan, namun bisa menjadi seorang Jenderal bintang 4, Panglima TNI, peraih Adhi Makayasa dan sampai saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia.
Anak petani yang berhasil menjadi Jenderal ialah Moeldoko. Dia menjadi bukti bahwa tidak ada yang tak mungkin ketika terus berusaha dan berjuang. Lahir dari keluarga petani tak menyurutkan langkah Moeldoko menggapai cita-citanya. Dia bekerja keras hingga akhirnya bisa menjadi TNI.
Untuk diketahui, bahwa visi Moeldoko Center sendiri adalah Menuju Indonesia Emas dengan Gemilang. Dengan misi Moeldoko Center sendiri adalah untuk (1) Membantu menyukseskan Program Pemerintah, (2) Mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur, (3) Mempererat Persatuan dan Kesatuan dengan Kebudayaan, (4) Mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan (5) Menggali potensi (milenial) pemuda / pemudi di segala bidang.
Dan untuk Moeldoko Center sudah ada di 34 Provinsi titik posko seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat ini akan dikukuhkan seluruh DPD, dan DPC Moeldoko Center di Seluruh Indonesia. Alternatifnya adalah menciptakan ruang inklusif di mana orang-orang—semuanya berbeda satu sama lain—dapat cocok bersama. Karena, sama seperti kita ingin menjadi bagian darinya, kita semua ingin menjadi diri kita yang sebenarnya.
Lebih penting lagi, kami ingin tahu bahwa bakat unik kami dihargai dan suara kami didengar dan dihormati. Ketika kami merasa bahwa kedua dorongan ini—keunikan dan rasa memiliki—berada dalam keseimbangan, kami merasa diikutsertakan. Para pemimpin yang menciptakan ruang bagi tim mereka untuk mengalami sinergi tersebut.
Perjuangan untuk menjadi diri sendiri dan tetap bugar telah mempengaruhi remaja dan dewasa muda selama beberapa generasi, meskipun keinginan untuk menjadi diri sendiri sangat kuat di kalangan milenium dan Gen Z yang telah diberitahu sepanjang hidup mereka untuk “menjadi diri sendiri” dan “Apakah kamu.”
Kita semua rela menyerahkan sebagian kecil dari diri kita—setidaknya untuk sementara—setiap hari. Tapi kemudian ada elemen dari diri kita sendiri yang kita tolak untuk ditinggalkan, bahkan untuk sesaat. Itulah ciri-ciri yang membentuk identitas kita—cara kita ingin melihat diri sendiri dan ingin dilihat orang lain. Misalnya, jika seseorang bertanya kepada Anda, “Siapa Anda?” atau berkata, “Ceritakan tentang diri Anda,” atribut yang langsung muncul di benak Anda kemungkinan besar mencerminkan identitas Anda. KEUNIKAN + KEPEMILIKAN = PENYERTAAN
Milikilah kehidupan yang penuh kedamaian, kenyamanan, dan toleransi. Tidak ada satu agama dan sistem sosial pun yang menganjurkan kebencian, konflik kekerasan, dan perang, semua manusia memiliki harapan akan kedamaian dan toleransi antar mereka sekali pun berbeda dalam banyak hal. Saling menghargai dan menghormati terhadap yang berbeda, kerendahan hati antar sesama dengan tidak mengedepankan ego, menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas/kebaikan, nilai manusia dan kemanusiaan, tidak mendahulukan kepentingan pribadi dan golongan di atas kepentingan bersama, cinta antar sesama manusia dalam memandang nilai-nilai dasar agama dan ketuhanan untuk menebarkan kedamaian kepada siapa pun dan larangan melakukan pengrusakan di muka bumi baik secara ekologis maupun kemanusiaan. Milikilah keberagamaan yang mengintegrasikan semua aspek kehidupan dengan kebaikan moralitas, keberagaman kepedulian sosial, keimanan dalam hal pencarian kebenaran yang lebih dalam dan dalam memberi manfaat kepada orang lain, keagamaan yang menunjukkan hasil untuk melakukan tindakan-tindakan yang baik.
Milikilah keberagamaan yang taat secara sosial, keberagamaan yang selalu menunjukkan dan melahirkan pengertian, keberagamaan toleransi, keberagamaan yang senantiasa memiliki kesadaran dalam kehidupan sehingga perilaku akan selaras dengan kehendak-Nya, keberagamaan yang memberi arti positif/konstruktif bagi kehidupan sekaligus menghindari perbuatan-perbuatan destruktif, keberagamaan yang melaksanakan moral secara konsisten, keberagamaan yang memiliki implikasi sosial konstruktif, keberagamaan yang menunjukkan perilaku hati dan sikap saling menghormati.
Saling pengertian, menghargai, menghormati, rendah hati, menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas dan kemanusiaan, mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan, cinta sesama, sensitif dalam memandang nilai, senantiasa berusaha menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan, dan lain-lain yang semakna merupakan prinsip-prinsip hidup dalam kemajemukan yang akan melahirkan model kehidupan yang penuh toleransi. (****)