AMBON, BeritaBhayangkara – Sebagai pengganti batu keramat yang telah hilang (Asari Mahua) yang merupakan salah satu pemicu terjadinya konflik antar Negeri Pelauw – Kariu beberapa waktu yang lalu, warga dari marga Soa Tualeka melakukan penggantian situs batu tersebut menjelang akan dilaksanakannya tradisi Cakalele Desember mendatang. Hal ini sebagai upaya dari para tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Negeri Pelauw untuk terus menjaga budaya dan adat istiadat yang sudah lama diwariskan secara turun temurun.
Dalam rilis tertulisnya pada hari Jumat (25/11/2022) Danpos Ramil Pelauw Letda Arm Eko menyampaikan bahwa Situs Makam Keramat Marga Soa Tualeka tersebut merupakan salah satu peninggalan sejarah dari para leluhur yang ada di Pulau Haruku, tepatnya di Negeri Pelauw, Kec. Pulau Haruku, Kab. Maluku Tengah.
“Pasca pertemuan rekonsiliasi yang digelar di kantor Pemerintah Provinsi Maluku beberapa waktu lalu, yang mana salah satu tuntutannya menyebutkan bahwa situs batu keramat yang dianggap telah dihilangkan oleh sekelompok oknum tersebut harus segera diganti/dikembalikan, maka kami personel Satgas segera berkoordinasi dengan satuan teritorial setempat untuk mengantisipasi terjadinya gejolak maupun hal-hal yang tidak diinginkan selama prosesi tersebut berlangsung,” ujar Danpos.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 1504/Ambon Kolonel Inf Zamril Philiang beserta Staf yang sedang melaksanakan kegiatan di Pulau Haruku, sekaligus melakukan peninjauan terhadap pengangkatan batu keramat dari warga Pelauw tersebut.
“Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan aman, berkat dukungan personel dari Pos Ramil Kariu serta aparat kewilayahan setempat, semoga ke depan tidak ada lagi permasalahan-permasalahan yang dapat mengakibatkan perpecahan di kedua Negeri ini,” pungkas Danpos.
Autentikasi : Pen Satgas Yonarmed 1 Kostrad
Foto : Pen Satgas Yonarmed 1 Kostrad