SURABAYA, BeritaBhayangkara – Tidak profesionalnya kinerja BPOM Surabaya membuat Aliansi Madura Indonesia (AMI) mengambil langkah tegas akan turun melakukan aksi demo dengan menggeruduk Kantor BPOM Surabaya pada hari Selasa – Jumat tanggal 20 – 23 Desember 2022.
Sekjen Aliansi Madura Indonesia (AMI) Ahmad Taufik, menyampaikan bahwa seluruh Pengurus, Anggota dan Simpatisan Aliansi Madura Indonesia (AMI) akan total turun aksi demo besar-besaran di kantor BPOM Surabaya.
AMI akan turun aksi demo besar-besaran dikarenakan kinerja BPOM Surabaya yang tidak profesional dan tidak mempunyai keberanian untuk menindak tegas owner dan reseller produk kosmetik LC Beauty yang tidak mempunyai izin edar dan mengandung mercury, dan hal tersebut sangat membahayakan para penggunanya.
Di tempat terpisah, kepada awak Media ini, ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI) Baihaki Akbar, juga menyampaikan terkait tidak profesionalnya BPOM Surabaya ini sudah mencederai BPOM itu sendiri yang di mana BPOM adalah sebagai badan pengawas obat dan makanan termasuk peredaran kosmetik yang tidak mempunyai izin edar dan mengandung mercury.
Mirisnya lagi, pihak BPOM tidak mempunyai keberanian memberikan pernyataan terbuka kepada seluruh Rakyat Indonesia bahwa produk kosmetik LC Beauty tidak mempunyai izin edar dan mengandung mercury. “Hal tersebut juga dibenarkan oleh oknum pegawai pengujian BPOM Surabaya yang namanya tidak mau disebutkan, bahwa produk kosmetik LC Beauty tidak mempunyai izin edar dan positif mengandung mercury,” ucapnya.
“Dari pernyataan oknum pegawai BPOM Surabaya tersebut, maka AMI akan mengirim surat kepada Presiden RI, DPR RI, Kemenkes RI, Menpan-RB dan Ombudsman RI, yang tujuannya meminta seluruh pejabat yang ada di BPOM Surabaya dicopot karena tidak profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, dan kami akan meminta kepada Menpan-RB dan Ombudsman RI untuk mengkaji ulang terkait predikat WBBM yang diberikan ke BPOM Surabaya,” pungkas Ketum AMI. (Daeng)