SIDOARJO, BeritaBhayangkara.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersama Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC CLU. dan Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., melaksanakan peninjauan Posko PPKM Darurat, Peninjauan Gudang Obat, dan pelepasan bantuan sembako bagi masyarakat terdampak PPKM Darurat yang diterima secara simbolik oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas di Darurat di Gedangan Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (17/7/2021).
Saat tiba di lokasi, Panglima TNI dan rombongan menerima penjelasan terkait mekanisme penerimaan paket obat bagi yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman) oleh Kepala Puskesmas dr. Amalis.
Panglima TNI menyampaikan bahwa paket obat gratis dari pemerintah, ibu yang menentukan dengan melakukan triase, mana yang ODG, OTG yang ringan atau berat. “Babinsa dan Bhabinkamtibmas bukan Tenaga Kesehatan (Nakes). Jadi ibu yang menentukan, termasuk nanti ada pasien baru karena positif, ibu juga yang menentukan,” jelasnya.
“Ibu tidak boleh sakit karena ibu, Babinsa dan Bhabinkamtibmas adalah tulang punggungnya untuk perang semesta ini, terima kasih dan selamat bertugas,” ucap Panglima TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menerima penjelasan dari Babinsa Peltu Ismail terkait keadaan warga di Desa Sawotratap yang menyampikan bahwa saat ini tingkat kesembuhan warga binaannya meningkat dari 81 orang yang melaksanakan isolasi mandiri, 45 orang sudah dinyatakan sembuh.
Panglima TNI menyempatkan berinteraksi secara virtual dengan bapak Satria, salah seorang warga yang melaksanakan isolasi mandiri. “Obat paket isomannya agar terus diminum, ini disaksikan oleh Pak Kapolri dan Menteri Kesehatan, semua sudah mendapatkan obat gratis sesuai paket yang dibagikan oleh Puskesmas atau Bidan Desa,” terangnya.
Sementara saat berkunjung ke Kodim 0816/Sidoarjo, Panglima TNI dan rombongan juga menerima penjelasan dari Bintara penjaga gudang obat Serka Malik Ibrahim dan Serma Sanuri. “Serma Samuri dan Serka Ibrahim sudah bagus dan sesuai dengan SOP, jangan lupa catat obat masuk dan awasi obat keluar serta harus sesuai dengan permintaan,” ungkapnya.
Diakhir kunjungannya, Panglima TNI melaksanakan kegiatan pendistribusian 70.000 paket sembako dan obat-obatan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 serta masyarakat yang terdampak PPKM Darurat, bertempat di Mall Pelayanan Publik Kabupaten Sidoarjo.
“Kita semuanya menyadari bahwa upaya yang sedang kita laksanakan ini dalam rangka menurunkan kasus Covid-19. Strategi yang kita gunakan strategi ofensif dan defensif,” kata Panglima TNI.
Strategi ofensif yaitu bagaimana menyerang musuh yang tidak kelihatan tersebut. Strategi tersebut adalah tugas tenaga kesehatan di antaranya testing, tracing dan treatment. “Saat ini kita perlu bersama-sama menunjukkan peran masing-masing untuk melawan musuh yang tidak kelihatan ini,” ujarnya.
Sedangkan strategi defensif bisa dilaksanakan secara perorangan dan kelompok. Secara perorangan dengan menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan juga divaksin.
“Oleh sebab itu, apabila strategi defensif dan ofensif dilaksanakan bersama-sama dan secara semesta, Insya Allah kita bisa mengalahkan perang melawan Covid-19,” harap Panglima TNI.
Panglima TNI mengingatkan bahwa dua hal yang harus kita laksanakan yaitu menggunakan masker di mana pun berada dan isolasi mandiri. “Mari kita jadikan menggunakan masker dan isolasi mandiri sebagai budaya untuk melawan musuh yang tidak kelihatan yaitu covid19,” pungkasnya. (***)