POLMAN, BeritaBhayangkara.com – Komando Distrik Militer (Kodim) 1402/Polmas bersama Poktan Mujirahayu gelar Panen perdana Padi Organik di Desa Sumberejo, Wonomulyo, pada Rabu (19/2/2020).
Program Pertanian dan Penggemukan sapi yang merupakan program unggulan Kodim 1402/Polmas untuk membentuk perkampungan organik di Desa Sumberejo Kecamatan Wonomulyo terbukti membuahkan hasil yang maksimal.
Hal tersebut disampaikan Letnan Kolonel Arh Hari Purnomo, S.Hub. Int., M.Han sejak menjabat selaku Dandim 1402/Polmas di Bumi tipalayo berharap koramil jajaran melalui Babinsanya memberikan warna dengan jeli melihat potensi di wilayah binaan masing-masing. Kabupaten Polewali mandar yang dikenal sebagai lumbung padi sulawesi barat tentunya memiliki potensi yang sangat menjanjikan dalam bidang pertanian karena memiliki persawahan yang cukup luas, ungkapnya.
Pertanian organik merupakan pilihan tepat bagi lulusan akademi militer tahun 2000 itu untuk dijadikan program unggulan di satuan kewilayahan yang dipimpinnya karena diakui mempunyai manfaat ekologis yang lebih baik. Dikatakan Dandim bahwa Sistem ini mampu memperbaiki mutu lahan yang terdegradasi akibat penggunaan pupuk kimia secara terus-menurus.
“Sistem ini juga menghindarkan dampak kesehatan dan ekologis dari residu pestisida kimiawi, sehingga dapat menciptakan masyarakat yang sehat dan berkualitas,” jelasnya.
Masih dikatakan Dandim, bahwa selain sayur mayur untuk konsumsi rumahan pertanian organik, juga penggemukan sapi dengan menggunakan tehnologi organik merupakan langkah yang tepat untuk mendidik masyarakat dengan fokus membangun kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan, aman dan sehat untuk keluarga.
Apatalagi Peternakan dan pertanian sesungguhnya adalah dua hal yang tak terpisahkan, bagaimana tidak limbah pertanian yang berupa jerami bisa diolah menjadi pakan ternak sedangkan limbah peternakan yang berupa kotoran ternak bisa diolah sebagai pupuk organik yang sangat potensial untuk meningkatkan kesuburan tanah, sehinngga mampu menghasilkan panen yang melimpah dan berkualitas serta tentunya sangat sehat untuk dikonsumsi.
Dari sampel panen perdana hari ini, “Alhmadulillah mengalami peningkatan yang cukup baik dari periode sebelumnya hasil rata-rata dari sampel lahan sekitar 17 Are hanya mencapai 11 karung dan hari ini dengan sistem organik bisa mencapai 16 Karung,” tutur Dandim.
Demikian juga dengan penggemukan sapi, setelah dipelihara menggunakan tehnologi organik selama 4 Bulan bobot sapi mengalami peningkatan yang cukup baik karena bisa mencapai 5kg/ bulan, demikian juga dengan harga yang awal hanya sekitar 7 juta sampai hari ini pemeliharaan sudah mencapai 10,5 Juta perekor.
Sementara Atek Sutikno, Kadus Pendukuan Desa Sumberejo yang juga selaku petani berharap program ini terus dilanjutkan oleh Kodim 1402/Polmas sampai desa sumberejo ini benar-benar sudah menjadi kampung organik.
“Kami berharap kedepan tidak hanya menggunakan produk jadi tetapi melalui pendampingan Babinsa masyarakat juga diharapkan mampu membuat pupuk organik dengan olahan sendiri dengan menggunakan limbah rumah tangga dan bahan-bahan sekitar yang sangat melimpah,” tandasnya.
Laporan: Zaenal