PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Untuk membantu aktivitas dan keselamatan warga, Satgas Pamtas Yonmek 521/DY dan masyarakat Tomer-Tomerau gotong – royong membuat jembatan darurat yang menghubungkan antara dua kampung di Perbatasan RI-PNG tersebut.
Demikian disampaikan Dansatgas Yonmek 521/DY Letkol Inf Andi, A. Wibowo, dalam rilis tertulisnya di Merauke, Papua, Senin (12/2/2019).
Menurut Andi A. Wibowo, Tomer dan Tomerau merupakan dua kampung yang berada di wilayah Distrik (Kecamatan) Naukenjerai, Kabupaten Merauke.
“Posisi dua kampung ini merupakan pesisir pantai yang berbatasan langsung dengan Laut Arafuru,”ulas Andi A Wibowo.
Karena berada di dekat pantai, lanjutnya, sungai yang menghubungkan kedua kampung tersebut rawan meluap dan mengganggu aktivitas warga di sana.
“Berdasarkan kondisi tersebut, Senin (11/2/2019), Danpos Tomerau (Serka Sakti) bersama warga berinisiatif membangun jembatan darurat yang menghubungkan kampung tersebut,” tuturnya.
“Hal yang menarik saat pembuatan jembatan, warga dua kampung tersebut antusias, gotong – royong dan bahu – membahu bersama Satgas mewujudkan jembatan harapan mereka,” imbuhnya.
Lebih lanjut Dansatgas, berharap dengan adanya jembatan ini, masyarakat dapat beraktivitas tanpa harus ragu saat melintas khususnya saat air sungai meluap.
“Keterlibatan mereka (Satgas) dalam pembangunan jembatan darurat antar desa diharapkan memperlancar roda perekonomian warga Desa Tomer dan Tomerau. Selain itu, hadirnya jembatan ini memudahkan warga mendapat pelayanan kesehatan dan pendidikan,”jelas Andi A.Wibowo.
Salah seorang warga, Yance (54) mengungkapkan, dirinya mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Satgas Yonmek 521/DY dalam menghadirkan jembatan darurat ini.
“Banyak keuntungan yang bisa didapatkan warga setelah adanya jembatan ini, mulai dari mendekatkan pelayanan pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi di desa-desa yang saling terhubung,”ujarnya.
Menurut Yance, jembatan darurat itu merupakan salah satu penopang perekonomian bagi masyarakat Kampung Tomerau dan Tomer.
“Jembatan itu digunakan untuk aktivitas sehari-hari sebagai akses utama di kampung kami. Terima kasih kami untuk TNI, peduli kepada warga di perbatasan,” tuturnya.
Dirinya pun bangga dengan TNI, benar-benar menyatu dengan komponen masyarakat, bekerjasama, bahu-membahu, bergotong-royong sehingga jembatan darurat yang ditargetkan sedikit demi sedikit dapat diselesaikan dengan baik.
“Semoga ke depannya budaya gotong-royong seperti ini terus dipertahankan dan dilestarikan,”pungkasnya.
Pewarta : Putri