banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Rangkulan Hati Satgas Yonif PR 328/DGH, Warga Keerom Serahkan Senjata Berburu

Warga Keerom menyerahkan senjata berburu kaliber 0.8 mm miliknya ke Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Kostrad.

PAPUA, BeritaBhayangkara.com – Karena merasakan perhatian dan perlakuan yang tulus dari anggota Satgas, seorang warga Keerom (AT, 38 tahun) menyerahkan senjata berburu kaliber 0.8 mm miliknya ke Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH Kostrad.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, dalam rilis tertulisnya, di Keerom, Papua, Rabu (20/2/2019).

Dijelaskan Dansatgas, secara perlahan warga sekitar di perbatasan RI-PNG merasakan kehadiran Satgas Pamtas disana telah memberikan jaminan keamanan atas keselamatan mereka, sehingga dalam kehidupan sehari-hari pun sudah seperti keluarga sendiri.

“Pendekatan Binter (Pembinaan Teritorial) yang kita lakukan telah memberikan dampak signifikan, tidak hanya menjaga situasi yang kondusif di wilayah, juga menumbuhkan kepercayaan dan kemanunggalan rakyat dengan TNI di sini,” ungkap Erwin Iswari.

“Seperti yang baru terjadi kemarin (Selasa,19/2/2019), seorang warga Keerom bernama AT, menyerahkan senjata kaliber 0.8 yang merupakan alat berburu untuk memenuhi kehidupan keluarganya. Ini tentu luar biasa, bukan dilihat dari jenis senjatanya, namun harus dilihat dari ketulusannya menyerahkan salah satu sumber penghidupannya kepada kita,” imbuhanya.

Senjata yang diserahkan AT, lanjut Erwin, merupakan jenis senjata Air Gun yang merupakan sarana mencari buruan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Dengan tekanan udara melebihi 2 joule dan peluru Gotri, senjata Air Gun, jika ditembakan dalam jarak 3 meter bisa mematikan. Sadar karena itu saudara AT pun ikhlas menyerahkan (senjata) kepada anggota Satgas yang sedang beranjangsana ke rumahnya itu,” tandasnya.

“Tidak semua orang, mau menyerahkan sarana “mata pencaharian” mereka ke orang lain, padahal perekonomian keluarga mereka sendiri dapat dikatakan kurang. Ini yang membuat kita juga turut terenyuh,”tuturnya.

Lebih lanjut Erwin, mengutarakan latar belakang yang mendorong AT menyerahkan senjata karena kepedulian dan perhatian yang diberikan Satgas kepada keluarganya.

“ Kita menganggap warga di sini sebagai keluarga dan saudara terdekat, sehingga dalam beberapa kegiatan Binter, kita berikan bantuan terhadap warga berbagai kebutuhan dasar masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, saling berbagi bahan makanan, kerja bersama membangun dan memelihara sarana desa atau kampung, serta berbagai kegiatan lainnya,” terangnya.

Kita tidak pernah beda-bedakan, tegas Erwin, semuanya diperlakukan sama, semua warga dirangkul dengan hati yang tulus dan ikhlas secara sopan dan ramah.

“Rupanya, diantara anak-anak yang diberikan bantuan tas, alat tulis dan buku pelajaran adalah anak dari saudara AT. Nah dari dasar itu terakumulasi dengan kegiatan lainnya maka yang bersangkutan pun ikhlas menyerahkan senjata buruannya kepada kita,” tambah lulusan akmil 2002 ini.

Dari apa yang dilakukan anggotanya tersebut kepada warga, menurut Erwin, rupanya semakin menguatkan dan menumbuhkan kepercayaan AT kepada Satgas.

“Meski kita bisa memahami situasi yang dihadapi warga di sini, tetap mereka kita himbau tentang peredaran senjata di warga melalui pendekatan edukasi dengan hati. Kini amanah (senjata) saudara AT ini, sementara masih kita amankan untuk dilaporkan ke Komando Atas,” pungkasnya.

Pewarta : Putri