NUNUKAN, BeritaBhayangkara.com – Siang itu, di bawah teriknya mentari di tepian sebuah pantai di desa Balansiku, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, terlihat dua sosok pria berseragam baju putih celana hitam, berjalan kaki menyusuri jalan yang terdapat di tepian pantai bersama Kepala Desa Balansiku H. Firman H.Latif beserta sejumlah Prajurit Korps Marinir yang memang kebetulan sedang bertugas menjaga wilayah perbatasan dengan Malaysia.
Tak jarang warga yang berpapasan jalan kemudian bersalaman sembari lirih-lirih mengucap “Oh ini Bakamla…? Alhamdulillah… Semoga Balansiku segera terwujud menjadi desa binaan Bakamla”.
Camat Sebatik Muhlis, S.E., M.M, yang sempat menyusul, juga berharap agar rencana yang membahagiakan masyarakat perbatasan itu segera terlaksana, sembari melontarkan harapannya terhadap Bakamla untuk dapatnya memprioritaskan peningkatan SDM, khususnya pengetahuan tentang keamanan dan keselamatan laut.
Dua sosok pria berseragam unik tersebut kemudian diketahui bahwa mereka adalah merupakan tim gabungan dari Direktorat Kerjasama dan Humas Bakamla yang tengah melakukan survey mencari lokasi yang cocok untuk membangun tugu ataupun gapura desa maritim.
Pasalnya, Bakamla RI dalam hal ini Direktorat Kerjasama bekerjasama dengan Pemkab Nunukan berencana akan membentuk desa maritim di garda terdepan wilayah NKRI yang berbatasan langsung dengan Malaysia, yakni di Pulau Sebatik.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, program pembentukan desa maritim itu sendiri bagi Direktorat Kerjasama Bakamla RI merupakan tahun ke-dua, yang pada tahun sebelumnya telah dilaksanakan di Pandeglang, Sambas, dan Natuna.
Ada beberapa alasan tentang dipilihnya Balansiku sebagai desa maritim, antara lain Kepala Desa dan seluruh warganya memiliki kemauan yang kuat untuk memajukan wilayahnya yang tentu saja merupakan bagian dari memajukan wilayah NKRI khususnya di wilayah perbatasan, namun masih ada beberapa sektor tertentu yang masih memerlukan perhatian.
Menyoal Kepala Desa Balansiku, ayah dari satu putra dan satu putri dari pasangan bahagia dengan Hj. Sri Wahyuni, S.I.P. yang Pegawai Kecamatan Sebatik itu memulai meniti karirnya menjadi Kepala Desa sejak awal berdirinya Desa Balansiku pada tahun 2010 yang didefinifkan pada tahun 2011 atas pilihan warga desa tersebut.
Meski terbilang baru seumur jagung, setahun kemudian, H. Firman bersama warganya sudah mampu membawa wilayahnya maju ke kancah perebutan predikat Desa Teladan se-Provinsi Kalimantan Timur (saat itu belum terbentuk Kalimantan Utara). Alhasil, desa yang memang terkenal guyup rukun itu benar-benar mampu menyabet predikat Desa Teladan tingkat Provinsi.
Kini, desa seluas 2.835, 77 Ha dengan jumlah penduduk 440 KK dan 1.445 jiwa itu akan dicalonkan sebagai desa maritim yang merupakan desa binaan Bakamla RI.
Berbicara tentang rencana pembentukan desa maritim di wilayah perbatasan tersebut, kemarin telah dilakukan perbincangan awal antara dua orang utusan dari Bakamla (Kasubbag Humas Letkol Bakamla Mardiono dan Kasi Kerjasama Mayor Bakamla Akhmad Firdaus, S.I.P., M.Si) dengan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, S.E., M.M., di ruang kerja Bupati Nunukan.
Fasilitasi kerja sama tersebut tentu saja hasilnya segera dilaporkan pimpinan untuk mendapat arahan dan keputusan.
Pewarta : Putri