banner 160x600
banner 160x600
ADV Space 970x250

Bengkel Gratis Yonmek 741, Warga Eban Tidak Perlu Perbaiki Elka Puluhan Kilometer

Satgas Pamtas Yonmek 741/GN membuka bengkel servis Elka gratis di Pos Kotis.

NTT, BeritaBhayangkara.com – Untuk membantu warga Eban agar tidak memperbaiki peralatan elektronika (Elka) sampai puluhan kilometer, Satgas Pamtas Yonmek 741/GN membuka bengkel servis Elka gratis di Pos Kotis.

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif 741/GN, Mayor Inf Hendra Saputra S.Sos., M.M., M.I.Pol., dalam rilis tertulisnya, di TTU, Nusa Tenggara Timur, Minggu (19/5/2019).

Hendra menjelaskan pelayanan servis elektronik gratis yang diberikan Satgas kepada masyarakat dikarenakan di Desa Eban tidak ada warga yang membuka bengkel.

“Sehingga untuk memperbaiki barang elektroniknya, warga harus rela menempuh jarak puluhan kilometer, ke Kefa” ujarnya.

“Selain itu, pengetahuan warga juga minim, sehingga jika peralatannya rusak, mereka simpan begitu saja menjadi barang rongsokan,”imbuh Hendra.

Melihat kondisi tersebut, lanjut Hendra, Peleton Komunikasi (Ton Kom) Satgas yang berada di Pos Kotis, berinisiatif membuka kesempatan bagi warga untuk memperbaiki peralatan elektroniknya di Pos Kotis.

“Kita bantu warga memperbaiki berbagai elektronik yang rusak seperti sound sistem, televisi, pemanas air, kulkas, mesin cukur rambut serta barang elektronik lainnya. Itu kita lakukan sukarela alias gratis,” tegas Hendra.

“Kecuali untuk pembelian komponen atau suku cadang, itu pun terkadang kita bantu carikan jika ada tugas ke kota,” imbuhnya.

Kemudian Hendra menceritakan tentang perbaikan sound milik Martinus Phobia (58) oleh anggota Ton Kom, Kopda Mirot dan Prada Kanzul.

“Seperti kemarin, Kopda Mirot dan Prada Kanzul membantu memperbaiki sound milik Pak Martinus,” kata Hendra.

“Karena melihat, banyak warga yang memperbaiki peralatan elektronik di sini (Pos Kotis), beliau membawa soundnya untuk diperbaiki,” imbuhnya

Selama ini, kata Hendra, warga Eban harus menempuh puluhan kilometer hanya untuk memperbaiki peralatan elektroniknya.

“Selain memakan waktu, juga biaya perbaikan akan menjadi mahal karena ada penambahan biaya transportasi,” kata Hendra.

“Kemudian, belum tentu peralatan yang rusak itu dapat diperbaiki, tentu ini akan menambah beban warga,” tambahnya.

Hendra pun menyampaikan bahwa yang diperbaiki oleh anggotanya itu tidak hanya milik perorangan warga saja, melainkan juga milik inventaris desa, gereja dan sekolah di Desa Eban

“Selain dilakukan di Pos Kotis, kita juga datang ke lokasi untuk memperbaiki peralatan yang rusak, seperti di kantor Desa, gereja katolik dan SMP, termasuk ke rumah warga, ’ tegasnya.

“ini kita lakukan semata-mata karena kasihan melihat warga yang harus mengeluarkan biaya hidup tambahan, memperbaiki peralatannya yang rusak ke Kota, sementara kita disini bisa melakukannya,” imbuhnya

Hendra berharap dengan adanya layanan tersebut, diharapkan mampu menciptakan hubungan yang baik antara Satgas dengan warga dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas di daerah perbatasan RI-RDtL

“Yang paling utama bagi kami, melihat warga merasa aman, senang dan gembira, terutama anak-anaknya,” pungkas Hendra.

Pewarta: Putri