YOGYAKARTA, BeritaBhayangkara.com – Dalam mengatasi kekeringan di wilayah Gunungkidul, jajaran Kodim 0730/Gunungkidul bekerjasama dengan instansi terkait berhasil mengangkat air dari sumber air bawah tanah di Goa Bulujajar, Desa Jepitu, dengan kedalaman air mencapai 1,2 Kilometer.
Hal tersebut disampaikan Dandim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Noppy Laksana Armiyanto, dalam rilis tertulisnya di Gunung Kidul, Jogyakarta, Selasa (3/9/2019).
Diungkapkan Dandim, air dari dalam tanah sedalam 1,2 Kilometer sudah berhasil diangkat dan diharapkan dapat mengatasi persoalan air di 8 desa wilayah Kodim Gunungkidul.
“Untuk itu dibutuhkan upaya serius mengatasi persoalan kekeringan, salah satu cara yang dilakukan yakni, mengangkat sumber mata air di dalam goa untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,“ ujarnya.
Dijelaskan Dandim, jajarannya bekerjasama dengan pihak terkait lainnya untuk berusaha mengangkat air di sungai bawah tanah. Rencananya air diangkat menggunakan sistem gravitasi, air kita angkat dari kedalaman 1,2 Km dan ternyata membuahkan hasil.
“Mudah-mudahan segera terinstal dengan baik, sehingga kebutuhan air bersih masyarakat saat kemarau ini dapat terpenuhi,” ucapnya.
“Khusus dalam pengerjaan fisik, jajaran Kodim Gunungkidul menjadwalkan tiap hari Sabtu dan Minggu untuk melakukan kegiatan lapangan dan membantu terwujudnya program pengangkatan air bersih dari dalam Goa Bulujajar ini,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, dengan keberhasilan mengangkat sumber mata air ini ke depan diharapkan akan menjadi pilot projek untuk wilayah lain untuk mengatasi kekeringan yang tiap tahun melanda warga Gunungkidul.
“Khusus dari sumber air ini nantinya akan mampu mensuplai air bersih di 6 Desa (Jepitu, Jerukwudel, Karangawen, Nglindur, Pucung, Songbanyu dan Tileng) Kecamatan Girisubo. Bahkan dimungkinkan karena debitnya cukup besar bisa untuk mencukupi kebutuhan air di sejumlah desa Kecamatan Tepus,” jelasnya.
Menurut Noppy Laksana Armiyanto, dengan berbagai kelengkapan yang ia dapatkan seperti sumbangan material dari Kasum TNI (Letjen TNI Joni Supriyanto), dan pompa air hidrolik dari Kolonel Cpl Simon Petrus Kamlasi (Kapaldam Jaya), makin memudahkan jajaran mengatasi kekurangan air ini.
“Dengan keberhasilan ini, diharapkan mampu dijadikan acuan di wilayah lain, karena di Kabupaten Gunungkidul banyak ditemukan sumber air di bawah tanah yang hingga kini belum dapat dieksploitasi,” tuturnya.
Dijelaskan pula, sesuai dengan rencana, setelah air ini berhasil diangkat segera akan dipasang instalasi dengan menggunakan sistem grafitasi. Dalam uji coba yang sudah dilakukan ternyata berhasil dengan baik dan lancar, nantinya segera dapat dipasang sarana khususnya mesin pompa untuk menaikkan air dari dalam tanah.
“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah Gunungkidul dan Propinsi DIY agar sejumlah wilayah yang memiliki potensi air bawah tanah bisa digarap untuk mengatasi masalah air bersih,” pungkasnya.
Pewarta: Putri